Penyebab vagina keluar darah usai hubungan intim bisa terjadi karena banyak hal, seperti trauma vagina akibat cedera dan gesekan saat penis penetrasi ke vagina. Selain itu juga, beberapa kondisi yang lebih serius juga mungkin saja menyebabkan terjadinya perdarahan usai berhubungan intim.
Meski demikian, peradarahan vagina usai berhubungan intim cukup umum terjadi. Kondisi ini bisa terjadi pada wanita muda ataupun wanita yang sudah berumur.
Daftar Isi
Penyebab Keluarnya Darah dari Vagina
Berikut ini merupakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya keluarnya darah dari vagina usai berhubungan intim, antara lain:
- Adanya gesekan pada vagina
Selama berhubungan badan terjadi gesekan saat penis penetrasi ke vagina yang dapat menjadi pemicu keluarnya darah dari vagina. Kondisi seperti ini umumnya terjadi pada wanita yang selaput darahnya masih utuh atau baru pertama kali melakukan hubungan intim.
Adanya gesekan yang kuat pada vagina ataupun aktivitas seksual yang kasar juga dapat menyebabkan vagina menjadi lecet. Hal ini yang menyebabkan terjadinya perdarahan usai berhubungan intim.
- Kondisi vagina yang kering
Kondisi ini dapat terjadi karena kurangnya cairan lubrikasi atau pelumas, seperti pada wanita yang sudah memasuki tahap menopause. Kekurangan hormon estrogen pada atrofi vagina juga dapat membuat dinding vagina menipis, mengering dan juga meradang. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan terjadinya perdarahan vagina usai berhubungan intim.
- Vagina sedang terinfeksi
Infeksi pada vagina dapat juga menyebabkan peradangan pada jaringan vagina. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya perdarahan usai berhubungan intim. Beberapa infeksi yang dapat memicu terjadinya perdarahan yaitu:
- Vaginitis
- Servisitis
- Infeksi saluran kemih
- Infeksi menular seksual
- Penyakit radang panggul
- Kanker serviks.
- Faktor lain
Kelurnya darah dari vagina usai hubungan badan penyebabnya tak hanya yang dijelaskan di atas. Namun juga dapat terjadi karena ketika Anda berhubungan badan vagina kurang menerima rangsangan. Hal ini menyebabkan cairan lubrikasi yang keluar dari vagina sedikit sehingga saat penis sedang penetrasi terjadi gesekan.
Selain itu juga, peradarah pada vagina usai berhubungan intim juga kemungkinan dapat terjadi pada ibu yang baru saja melahirkan serta sudah memasuki menopause.
Mencegah Terjadinya Perdarahan Vagina
Bagi sebagian wanita yang mengalami keluhan seperti ini, hal pertama ialah mengurangi agresivitas saat berhubungan seks. Menyarankan untuk melakukan aktivitas seks secara hati-hati, untuk menghindari terjadinya aktivitas seks secara kasar.
- Gunakan pelumas
Pada kebanyakan kasus, terjadinya peradarahani vagina usai berhubungan intim akibat kurangnya cairan lubrikasi. Untuk mengatasi hal tersebut maka gunakanlah cairan pelumas untuk mengurangi gesekan, agar seks dapat terasa lebih nyaman dan juga tidak menyakitkan. Selain itu juga, cobalah lakukan foreplay sebelum melakukan penetrasi pada vagina.
Jika pendarahan akibat dari kurangnya pelumasan pada vagina, menggunakan pelumas tambahan dapat membantu mengurangi gesekan dan mencegah luka dan pendarahan.
- Berkonsultasi dengan dokter
Apabila cara tersebut sudah melakukannya, namun keluhan masih tetap terjadi, maka sangat menyarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter kelamin terdekat. Hal tersebut untuk menyingkirkan kemungkinan adanya penyakit lain atau tidak.
Jika memang kondisi ini akibat adanya penyakit tertentu maka penangan akan diberikan lebih awal.
Mengatasi keluar darah saat berhubungan
Mengatasi keluar darah saat berhubungan intim harus menyesuaikan dengan apa penyebabnya. Untuk itu harus tau gejala perdarahan yang menandakan gangguan atau penyakit tertentu pada organ intim harus meminta bantuan dokter.
Selain itu, langkah-langkah berikut dapat Anda lakukan untuk meringankan gejala dan mengatasi pendarahan saat berhubungan.
Lakukan foreplay maksimal sebelum penetrasi
Foreplay sangat penting bagi pasangan yang hendak melakukan hubungan badan, karena sebagai alternatif cara untuk mencegah pendarahan pada vagina. Selain itu foreplay yang maksimal dapat berperan penting untuk mendapatkan sensasi klimaks dalam bercinta dengan pasangan Anda.
Jika tidak melakukan foreplay, kemungkinan akan sedikit cairan alami yang keluar dari vagina. Hal ini yang menyebabkan penetrasi menjadi perih dan membuat hubungan badan menjadi tidak nyaman atau malah menyakitkan.
Tipsnya, moms bisa meminta pasangan untuk memberikan ciuman mesra dan minta ragam foreplay yang Anda inginkan.
Coba untuk merangsang bagian sensitif
Moms bisa mendiskusikan untuk meminta pasangan menyentuh bagian-bagian mana yang lebih peka terhadap rangsangan seksual atau yang tidak boleh menyentuhnya.
Jika pasangan moms tau dan melakukan rangsangan pada titik tersebut maka akan membuat hubungan intim menjadi lebih bergairah.
Perlu Anda ingat untuk pasangan moms, bahwa jangan memaksakan melakukan sesuatu yang menurut moms tidak suka. Karena bisa saja malah membuat hubungan menjadi kurang nyaman sehingga cairan alami sulit untuk membasahi vagina.
Tidak salah untuk mencoba pelumas buatan
Sebenarnya vagina sendiri sudah mampu untuk memproduksi cairan pelumas alami yang akan keluar jika terjadi rangsangan seksual. Namun, adakalanya cairan alami tersebut sulit untuk keluar dan menyebabkan vagina menjadi kering. Adapun kondisi yang dimaksud seperti hamil atau menyusui, masa menopause dan efek obat-obatan tertentu.
Beberapa wanita memang ada yang memproduksi cairan pelumas alami vagina yang lebih sedikit dari wanita lainnya. Oleh karenanya tidak ada salah jika moms ingin mencoba menggunakan cairan pelumas buatan untuk mengatasi kering pada vagina.
Namun perlu Anda perhatikan untuk memilih cairan pelumas buatan yang tepat sebelum menggunakannya. Cari tau terlebih dahulu komposisi yang ada dalam cairan tersebut, jika bahan dasaranya dari minyak maka jangan gunakan karena malah dapat menyebabkan iritasi vagina.
Coba gaya bercinta baru
Dari sekian banyak gaya dalam bercinta dengan pasangan, tidak ada salahnya untuk mencoba satu persatu. Karena pada tiap masing-masing gaya bercinta mempunyai sensasi gairahnya tersendiri.
Coba mendiskusikan dengan pasangan moms untuk tidak selalu menggunakan gaya yang sama, cobalah gaya lain dan rasakan sensai yang baru.
Tips bercinta dengan pasangan salah satunya yaitu gaya women on top (posisi wanita berada di atas). Posisi ini memungkinkan untuk moms lebih leluasa dalam mengontrol ritme gerakan saat penetrasi. Anda juga bisa lebih menyesuaikan kenyamanan sehingga mencegah cedera pada vagina.
Saling terbuka dengan pasangan
Kunci untuk mendapatkan sensasi kenikmatan yang lebih saat bercinta dengan pasangan salah satunya fikiran tenang dan kondisi tubuh yang rileks. Terutama bagi pasangan yang baru saja menikah, malam pertama menjadi situasi yang mungkin saja menyebabkan ia gugup dan tegang. Dengan mengobrol hal-hal yang membuat moms merasa lebih nyaman maka akan meminimalisir perasaan canggung atau gugup.
Dengan begitu, moms dan pasangan dapat lebih menikmati perasaan saat bercinta sehingga dapat mencegah keluarnya darah dari vagina.
Banyak konsumsi air putih
Perbanyak minum air putih juga dapat menjadi solusi moms untuk mengatasi masalah pendarahan pada vagina usah hubungan intim. Karena vagina bisa lebih kering saat tubuh kekurangan cairan, sama seperti kulit.
Pakar kesehatan wanita yaitu Sherry A. Ross, MD, yang menjelaskan bahwa saat tubuh wanita tidak terhidrasi dengan baik maka labia mayora atau kulit luar vagina cenderung lebih kering.
Tak hanya itu dehidrasi juga dapat membuat pertumbuhan jamur pada area kewanitaan yang berpotensi menyebabkan iritasi pada vagina. Mayo Clinic juga menyarankan untuk para wanita minum 8 gelas perhari. Ternyata untuk mencegahnya bisa terbilang mudah dan dapat moms lakukan sehari-hari kan?
Terapi estrogen
Menopause dapat menyebabkan vagina kering pada wanita, untuk itu terapi estrogen menjadi solusi untuk mengatasi pendarahan pada vagina. Melansir dari Menopause Journal menjelaskan produk-produk untuk terapi estrogen yaitu ring vagina, krim vagina atau produk melalui oral.
Selalu berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan terapi estrogen ini karena jika terapi ini dilakukan dengan jangka waktu yang cukup lama akan menyebabkan efek samping.
Adapun cara untuk mengurangi risiko terjadinya perdarahan di vagina dikarenakan penyakit tertentu, sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan vagina dengan benar dan juga tepat, serta menghindari seks berisiko atau berganti-ganti pasangan.
Sumber:
- Ncbi.nlm.nih.gov. The Recent Review of the Genitourinary Syndrome of Menopause. Diakses pada 04 April 2023, dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4561742/
- Mayoclinic.org. Water: How much should you drink every day?. Diakses pada 04 April 2023, dari https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/water/art-20044256#:~:text=You’ve%20probably%20heard%20the,fluids%20whenever%20they%20feel%20thirsty
- Netdoctor.co.uk. 9 reasons you could be bleeding during or after sex. Diakses pada 04 April 2023, dari https://www.netdoctor.co.uk/healthy-living/sex-life/a29438/bleeding-during-sex/
- Healthline.com. What Causes Bleeding After Sex?. Diakses pada 04 April 2023, dari https://www.healthline.com/health/womens-health/bleeding-after-sex#prevention