Pada kondisi-kondisi tertentu, vagina tentunya bisa saja mengalamu lecet. Meskipun luka lecet tampak ringan, vagina bisa terasa sakit sehingga akan membuat penderitanya tidak nyaman saat beraktivitas.
Jika ada luka lecet dan kemudian membiarkan lukanya terbuka tanpa adanya perawatan khusus. Maka dapat mengakibatkan terjadinya infeksi pada vagina, hal ini dapat memudahkan bakteri untuk masuk dan menjadi meradang.
Daftar Isi
Penyebab Lecet pada Vagina
Adanya luka lecet pada vagina dapat terjadi pada bagian dalam vagina atau pada kulit area luar (area vulva). Namun umumnya masih dikatakan kondisi yang tidak menyebabkan masalah kesehatan serius.
Meski demikian, munculnya luka dapat membuat vagina akan terasa perih atau sensasi seperti terbakar, termasuk saat buang air kecil dan juga dapat menimbulkan peradarahan ringan.
Terjadinya iritasi vagina bisa karena berbagai penyebab, berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya luka lecet pada vagina, antara lain:
Aktivitas seksual
Vagina dapat lecet setelah melakukan aktivitas seksual, ini termasuk fingering atau pun penetrasi secara seksual. Kondisi seperti ini umum terjadi jika penetrasi atau dorongan benda apapun yang masuk kedalam vagina begitu kuat atau juga kasar.
Sehingga dapat membuat area vagina lecet dan munculnya luka. Meski demikian, ada juga beberapa faktor yang dapat membuat luka lecet pada vagina, seperti berikut:
- Kondisi vagina kering
- Sulit lainnya, seperti psoriasis, lichen planus, lichen sclerosus atau pun eksim
- Setelah menopause dan juga melahirkan yang akan membuat jaringan vagina menjadi lebih kering, tipis dan juga kurang elastis
- Jaringan vagina yang rusak sebagai akibat dari adanya prosedur bedah atau pun kelainan pada area panggul
Mencukur rambut kewanitaan
Kebanyakan kasus, menghilangkan atau melakukan hair removal treatment pada rambut kemaluan juga dapat berisiko untuk melukai area kewanitaan. Berbagai cara untuk menghilangkan rambut kemaluan sangat berisiko untuk menyebabkan terjadinya luka pada area organ kewanitaan.
Tindakan ini termasuk waxing atau bercukur menggunakan pisau cukur dengan cara yang kurang tepat. Kondisi ini bukan hanya berisiko menimbulkan lecet, tetapi juga dapat mengakibatkan infeksi pada vagina.
Setelah melahirkan
Pada umumnya, seseorang wanita yang melahirkan secara normal akan memiliki luka pada vagina. Kondisi ini dapat terjadi pada organ vagina, vulva, labia hingga perineum (area kulit antara vagina dan anus).
Kondisi luka lecet hingga robekan pada vagina pascamelahirkan lebih mungkin dapat terjadi pada kondisi-kondisi tertentu. Seperti melahirkan bayi yang besar, penggunaan forsep selama persalinan atau mengejan lebih cepat sebelum pembukaan lengkap.
Gejala yang Mungkin Muncul
Gejala lecet pada vagina dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Namun, berikut ini kemungkinan gejala yang muncul akibat lecet pada vagina antara lain:
- Rasa tidak nyaman atau gatal pada area kewanitaan
- Kulit pada area kewanitaan terasa kering atau pecah-pecah
- Kulit tampak merah atau bengkak
- Nyeri atau sulit buang air kecil (disuria) atau berhubungan seksual (dispareunia)
Cara Mengatasi Vagina Lecet
Vagina yang sedang lecet biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Meski demikian, bukan berarti adanya luka lecet pada vagina dapat dibiarkan begitu saja. Hal ini karena luka seperti lecet berisiko untuk mengalami infeksi jika kamu biarkan.
Berikut ini cara yang dapat kamu lakukan untuk perawatan luka lecet, yaitu:
- Hindari mengenakan celana yang terlalu ketat
- Tidak berhubungan intim selama vagina masih luka
- Bersihkan vagina yang luka seacra rutin dengan lembut 1 sampai 2x sehari
- Gunakan pelembap kulit setiap hari untuk menjaga kulit tetap lembut dan terhidrasi
- Tidak menyarankan untuk melakukan douche atau menyemprotkan cairan pembersih ke dalam vagina
- Manfaatkan pelumas buatan saat berhubungan intim untuk menghindari terjadinya gesekan yang berlebih pada kulit
- Bersihkan area vagina dengan air hangat, hindari penggunaan sabun kewanitaan yang mengandung parfum dan bahan-bahan lainnya
- Keringkan vagina setiap selesai mencucinya dengan menepuk-nepuk secara lembut dan pastikan sudah kering sebelum mengenakan celana
Jika vagina lecet tidak kunjung sembuh setelah menjalankan beberapa tips tersebut, segera konsultasikan dengan dokter kelamin terdekat.
Baca juga: Penyebab Vagina Keluar Darah Usai Hubungan Intim
Hal yang Harus Diperhatikan
Lecet pada vagina memang dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, dalam beberapa kasus, luka vagina dapat juga menimbulkan masalah atau penyakit lainnya, seperti:
- Terjadi perdarahan terus menerus
- Keluar cairan yang berwarna tidak normal dan juga berbau dari vagina
- Rasa nyeri yang tidak tertahan
- Kondisi yang tidak kunjung sembuh
Jika terdapat keluhan-keluhan seperti diatas, sangat disarankan untuk langsung melakukan pemeriksaan dengan dokter. Dokter umumnya akan memberikan pengobatan yang tepat dan juga benar sesuai dengan kondisi dan juga penyebab terjadinya luka lecet.
Hal ini guna mencegah terjadinya infeksi yang semakin serius.
Sumber:
- Webmd.com. Why Do I Have a Rash Near My Vagina?. Diakses pada 11 April 2023, dari https://www.webmd.com/sexual-conditions/rash-near-vagina
- Healthline.com. What to Know About Female Genital Sores. Diakses pada 11 April 2023, dari https://www.healthline.com/health/genital-sores-female