Sama seperti kulit wajah dan juga tubuh lainnya, kulit di sekitar organ intim pun butuh untuk diperhatikan dan mendapatkan perawatan yang tepat.
Hal ini memiliki tujuan agar kulit tetap sehat, sehingga dapat terhindar dari terjadinya risiko iritasi yang dapat menimbulkan rasa yang tidak nyaman dan juga kehilangan rasa percaya diri.
Organ intim pada wanita merupakan salah satu bagian tubuh yang cukup rentan untuk mengalami iritasi.
Meski pun umumnya tidak berbahaya, namun iritasi pada vagina ini tidak bisa dianggap hal yang sepele.
Hal ini karena tanpa adanya perawatan area kewanitaan yang baik, maka kondisi terjadinya iritasi dapat saja berulang, bahkan dapat menyebabkan masalah yang lebih serius.
Oleh karenanya bagi para wanita untuk benar-benar memperhatikan kebersihan area kewanitaan dengan baik. Agar dapat terhindar dari masalah kesehatan yang akan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Daftar Isi
Area Kewanitaan Rentan Terjadi Iritasi
Area kewanitaan sendiri memiliki lapisan tanduk, lapisan ini ada pada bagian terluar kulit. Lapisan tanduk pada area kewanitaan sendiri terbilang tipis dari pada area kulit lainnya.
Selain itu juga, kondisinya pun mudah untuk terpengaruh oleh berbagai hal, bisa karena faktor fisik maupun hormonal.
Hal tersebut dapat mengakibatkan area kewanitaan lebih mudah untuk mengalami iritasi.
Ketika perempuan sedang haid, maka area kewanitaan akan lebih lembap dan juga sensitif dari biasanya. Oleh karena itu, perempuan yang sedang masa haid lebih berisiko untuk terkena iritasi vagina.
Iritasi akan muncul dari adanya kemerahan ringan pada sekitar area kewanitaan.
Kemudian akan muncul dengan rasa gatal dan juga timbulnya ruam kulit. Kondisi seperti ini tentunya dapat mengganggu kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.
Pembalut dapat menyebabkan iritasi vagina?
Adanya iritasi vagina bisa terjadi akibat berbagai faktor, salah satu faktornya ialah penggunaan pembalut yang tidak tepat.
Bahan pembalut dengan permukaan bantalan yang kasar atau kurang elastis akan menyebabkan gesekan dengan organ intim sehingga menyebabkan luka atau iritasi.
Beberapa wanita mungkin mengalami iritasi vagina akibat bahan pembalut seperti penyerap dan perekat pembalut.
Selain itu, adanya parfum atau wewangian, serta bahan kimia lain yang ditambahkan pada pembalut dapat menyebabkan iritasi.
Risiko terjadinya iritasi pada saat haid akan semakin tinggi pada wanita yang banyak melakukan aktivitas luar ruangan.
Terlebih jika kondisi udara yang panas, termasuk mengendarai motor atau pun berdesak-desakan saat berada pada angkutan umum.
Ketika seseorang beraktivitas pada tempat yang panas, maka tubuh akan mengeluarkan keringat.
Saat berkeringat, daerah sekitar organ intim yang memang sudah lembap karena sedang haid, akan menjadi semakin lembap lagi karena berkeringat.
Hal tersebut menjadi sangat rentan sekali bagi wanita untuk mengalami iritasi.
Kondisi ini akan memperparah dengan pembalut yang tidak memiliki daya serap yang cukup, dan tidak mendukung sirkulasi udara yang baik.
Gejala Akibat Alergi Pembalut

Penggunaan pembalut adalah hal yang umum bagi wanita untuk menjaga kebersihan area kewanitaan.
Namun, terkadang penggunaan pembalut bisa menyebabkan iritasi pada area kewanitaan yang dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman.
Berikut beberapa gejala yang muncul akibat iritasi dari penggunaan pembalut antara lain:
- Gatal pada area kewanitaan adalah gejala yang paling umum terjadi akibat iritasi dari penggunaan pembalut. Rasa gatal ini biasanya terjadi pada area vulva, yaitu ketika kulit terasa kering dan teriritasi.
- Ruam kulit dapat terjadi pada area kewanitaan sebagai reaksi terhadap bahan kimia dalam pembalut. Biasanya, ruam ini terjadi pada bagian dalam paha dan dapat menimbulkan rasa sakit atau terbakar.
- Bengkak ini dapat terjadi pada area vulva dan sekitar bibir vagina.
- Sensasi terbakar dapat terjadi pada area kewanitaan yang dapat terjadi pada bagian dalam paha dan bibir vagina.
- Rasa tidak nyaman dapat terjadi pada area kewanitaan seperti rasa panas atau dingin, terutama ketika berada dalam posisi duduk atau berbaring.
- Keputihan yang biasanya lebih tebal dan berbau.
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut atau iritasi pada vagina tidak kunjung membaik segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Karena iritasi vagina yang tidak segera Anda obati akan dapat menyebabkan seorang wanita mengalami infeksi atau masalah kesehatan yang lebih serius.
Dengan berkonsultasi, maka dokter kelamin terdekat akan dapat membantu Anda untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya iritasi dan sekaligus membantu dalam mengatasinya.
Cara mengatasi iritasi akibat pembalut
Jika Anda mengalami iritasi pada vagina akibat alergi pembalut, berikut adalah beberapa cara mengobati kondisi tersebut:
Hentikan penggunaan pembalut yang menyebabkan iritasi
Langkah pertama bagi Anda dalam mengobati iritasi vagina akibat alergi pembalut adalah menghentikan penggunaan pembalut tersebut.
Jangan mengabaikan gejala yang Anda alami dan terus menggunakan pembalut yang sama karena hal ini hanya akan memperburuk kondisi.
Gunakan bahan alami
Anda dapat mencoba menggunakan bahan-bahan alami seperti minyak kelapa atau lidah buaya untuk meredakan iritasi dan mengurangi peradangan pada area genital.
Oleskan minyak kelapa atau lidah buaya pada area yang teriritasi beberapa kali sehari untuk membantu meredakan gatal dan kemerahan.
Kompres dengan air dingin
Mengompres area genital dengan es batu atau handuk dapat membantu meredakan peradangan dan mengurangi rasa gatal dan sakit.
Lakukan ini selama 10 sampai 15 menit beberapa kali sehari untuk membantu mengurangi gejala.
Hindari penggunaan produk berbahan kimia
Hindari penggunaan produk berbahan kimia seperti sabun mandi, parfum, atau deodoran pada area genital.
Produk-produk ini dapat memperburuk iritasi dan membuat kondisi lebih buruk.
Konsumsi suplemen kesehatan
Konsumsi suplemen seperti vitamin C dan vitamin E dapat membantu mempercepat penyembuhan dan mengurangi peradangan pada area genital.
Pastikan Anda mengikuti dosis dan berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasar atau sedang mengonsumsi obat-obatan.
Baca juga: Vulvovaginitis
Cara Mencegah Iritasi Vagina

Iritasi vagina dapat menghindarinya dengan cara merawat area kewanitaan serta juga menerapkan kebiasaan yang sehat setiap hari, terlebih pada saat haid.
Berikut ini beberapa cara untuk mencegah terjadinya iritasi vagina pada saat haid, antara lain:
- Gunakan pakaian yang berbahan nyaman untuk beraktivitas dan juga tidak ketat untuk mengurangi gesekan.
- Bersihkan lah area kewanitaan dengan basuhan air bersih. Lakukan setiap kali Anda ke kamar mandi, lalu keringkan dengan handuk atau kain lembut.
- Pilih lah pembalut yang tidak mengandung parfum atau pun wewangian lainnya.
- Pilih dan kenakan pembalut dengan permukaan yang lembut dan sirkulasi udara yang baik, agar permukaan kulit area kewanitaan mendapat sirkulasi udara yang baik.
- Ganti lah pembalut secara teratur, setidaknya setiap 3-4 jam sekali untuk mencegah area kewanitaan terlalu lembap dan juga mengurangi risiko terjadinya iritasi. Ganti pembalut lebih sering apabila darah haid yang keluar sangat banyak.
Cara-cara tersebut dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya iritasi dan masalah kulit lainnya ketika sedang haid.
Namun, Anda harus lebih berhati-hati apabila iritasi yang terjadi semakin parah dan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, atau juga muncul gejala lainnya.
Gejala yang dimaksud seperti sulit buang air kecil, terasa perih, bengkak dan juga kemerahan, sangat dianjurkan untuk segera melakukan konsultasi langsung dengan dokter kelamin terdekat untuk mendapatkan penanganan yang benar dan juga tepat.
Tips Memilih Pembalut yang Tepat
Pilihan yang tepat dalam memilih pembalut bisa sangat penting bagi kesehatan area intim wanita.
Sebaliknya, penggunaan pembalut yang salah dapat menyebabkan iritasi pada vagina, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan bahkan infeksi.
Oleh karena itu, kamu harus memilih pembalut yang tepat untuk menghindari iritasi vagina. Berikut adalah 5 tips bagi wanita dalam memilih pembalut yang tepat:
Pembalut yang sesuai dengan aliran menstruasi
Setiap wanita memiliki aliran menstruasi yang berbeda-beda. Ada yang mengalami aliran yang sangat banyak, sedang, atau sedikit.
Karenanya, sangat penting untuk wanita dalam memilih pembalut yang sesuai dengan aliran menstruasinya.
Hindari memilih pembalut yang terlalu tipis atau tebal untuk menghindari kebocoran dan iritasi vagina.
Terbuat dari bahan yang lembut dan aman
Bahan pembalut yang kasar atau berbahaya seperti pewangi buatan dapat memicu iritasi pada area intim. Pilihlah pembalut yang terbuat dari bahan yang lembut dan aman seperti katun.
Jangan gunakan pembalut yang mengandung bahan kimia berbahaya dan pewangi buatan.
Dapat menyerap cairan dengan baik
Pilihlah pembalut yang dapat menyerap cairan dengan baik dan tidak mudah bocor. Pastikan pembalut yang Anda gunakan memiliki daya serap yang cukup untuk mengatasi aliran menstruasi Anda.
Anda juga bisa memilih pembalut dengan lapisan permukaan yang lembut untuk menjaga kenyamanan dan kebersihan area intim.
Tidak mengandung bahan kleksan atau lateks
Beberapa wanita mungkin alergi terhadap bahan-bahan tertentu seperti kleksan atau lateks.
Oleh karena itu, pilihlah pembalut yang tidak mengandung bahan tersebut untuk menghindari reaksi alergi yang bisa mengakibatkan iritasi pada area intim.
Sesuai dengan gaya hidup Anda
Pilihlah pembalut yang sesuai dengan gaya hidup Anda. Jika Anda sering berolahraga atau beraktivitas fisik, pilihlah pembalut yang dapat menyerap keringat dengan baik dan tetap nyaman digunakan.
Jika Anda sering bepergian atau berada di luar rumah dalam waktu lama, pilihlah pembalut yang mudah dibawa dan tidak terlalu tebal.
Itulah beberapa tips dalam memilih pembalut yang tepat untuk menghindari iritasi pada vagina. Selalu perhatikan kenyamanan dan kebersihan area intim Anda, serta jangan ragu untuk mengganti pembalut secara teratur untuk menjaga kesehatan area intim.
Sumber:
- Jeanhailes.org.au. Vulval & vaginal irritation. Diakses pada 27 Maret 2023, dari https://www.jeanhailes.org.au/health-a-z/vulva-vagina-ovaries-uterus/vulva-vaginal-irritation
- Andsisters.com. Pad rash: what causes it and how to avoid it. Diakses pada 27 Maret 2023, dari https://andsisters.com/blogs/blog/what-is-pad-rash
- Myperiodisawesome.com. My vulva gets itchy from pads – why?.