Dermatitis seboroik merupakan penyakit kulit yang sering dianggap sebagai dermatitis kronis (jangka panjang) pada kulit kepala. Penyakit kulit ini disebut juga sebagai eksim seboroik atau cradle cap pada bayi. Dermatitis seboroik ini menyebabkan kulit bersisik, berketombe, dan berwarna kemerahan.
Dermatitis ini sering terdampak diarea kulit kepala, akan tetapi bisa juga menyerang area yang berminyak seperti wajah, sisi hidung, alis, telinga, kelopak mata ataupun dada.
Pada orang dewasa, dermatitis seboroik ini terkadang dapat sembuh tanpa dilakukan pengobatan. Sementara pada bayi, gejala dermatitis seboroik biasanya akan hilang sepenuhnya di usia 6 sampai12 bulan. Akan tetapi, eksim seboroik bisa kambuh kembali saat anak menginjak usia puber.
Bahwa panyakit kulit jenis ini tidak menular dan juga tidak membahayakan kesehatan, akan tetapi gejala penyakit ini sangat tidak nyaman dan mengganggu penampilan. Maka dari itu biasanya penderita dermatitis seboroik akan melakukan konsultasi ke dokter untuk melakukan pengobatan.
Daftar Isi
Penyebab dermatitis seboroik
Nama lain dari penyakit dermatitis seboroik ini yaitu psoriasis seboroik dan eksim seboroik bukan penyakit menular. Penyebab dermatitis seboroik masih belum diketahui, akan tetapi masalah kulit ini diduga dapat berkaitan dengan hal-hal berikut:
- Jamur malassezia ini yang tumbuh akibat adanya minyak yang berlebihan di permukaan kulit.
- Psoriasis, peradangan yang disebabkan psoriasis juga merupakan salah satu penyebab terjadinya dermatitis seboroik.
Berikut beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya penyakit kulit ini:
- Kebiasaan menggaruk kulit di area wajah.
- Cuaca dingin dan kering.
- Stres dan adanya faktor genetik.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu.
- Mengidap penyakit gagal jantung
- Gangguan pada mental dan saraf, seperti depresi dan penyakit Parkinson
- Memiliki daya tahan tubuh lemah seperti HIV/AIDS, kanker, dan pankreatitis alkoholik.
Gejala dermatitis seboroik
Untuk gejala dermatitis seboroik ini yaitu:
- Kemerahan diarea kulit disertai rasa gatal
- Kulit yang bersisik
- Muncul ketombe akibat kulit yang mengelupas
- Timbulnya ruam yang berbentuk bulat ataupun oval
Komplikasi dermatitis seboroik
Kemungkinan terjadi kebotakan jika penyakit dermatitis seboroik sudah semakin parah menginfeksi area yang berambut. Selain itu juga, dermatitis seboroik dengan penggunaan kortikosterois dapat menimbulkan komplikasi lain seprti terjadinya penipisan pada kulit.
Cara mendiagnosis dermatitis seboroik
Dokter biasanya akan mendiagnosis eksim seboroik dengan melihat riwayat medis pasien terlebih dulu, kemudian akan melakukan pemeriksaan terhadap kulit pasien dan mengamati gejala yang muncul.
Gejala ini juda dapat muncul sebagai dampak dari kondisi lain yang sudah ada. Dokter kulit akan melakukan tes ketika ia curiga ada penyakit lain yang menyebabkan eksim seboroik.
Pencegahan dermatitis seboroik
Penyakit ini tidak dapat dicegah. Akan tetapi, jika sudah pernah mengalami penyakit ini, berikut beberapa upaya untuk menghambat terjadinya kekambuhan penyakit ini:
- Melakukan keramas atau mencuci rambut dengan sampo yang mengandung antijamur selam 5 menit, kemudian bilas hingga bersih.
- Untuk membersihkan tubuh, gunakan sabun yang dapat menghilangkan minyak untuk mencegah tumbuhnya bakteri dan juga jamur.
- Tidak menggunakan produk perawatan kulit dan rambut yang mengandung alkohol.
- Jangan menggunakan hair spray, gel ataupun produk penataan rambut yang dapat memicu kambuhnya penyakit ini.
Pengobatan dermatitis seboroik
Sampo anti ketombe dapat digunakan untuk mengobati dermatitis seboroik. Selenium sulfida, asam salisilat, natrium sulfacetamide, atau belerang adalah bahan umum dalam sampo ini.
Penderita harus bereksperimen dengan shampo yang berbeda untuk menentukan mana yang paling efektif meredakan peradangan yang disebabkan oleh dermatitis seboroik.
Sementara itu, penderita dapat menggunakan krim antijamur, seperti krim klotrimazol, 1-2 kali per hari untuk meredakan peradangan di area selain kepala.
Selain menggunakan sampo atau krim yang dijual bebas, beberapa pengobatan rumahan dapat digunakan untuk mengendalikan peradangan ini. Diantara upaya tersebut adalah:
- Menggaruk bagian tubuh yang terkena dermatitis seboroik dapat memperparah iritasi dan meningkatkan risiko infeksi.
- Mandi dan keramas secara teratur, dan bilas hingga bersih sabun atau shampo yang digunakan. Jika perlu, oleskan pelembab.
- Hindari penggunaan sabun atau krim cukur pada wajah karena dapat menyebabkan iritasi kulit.
- Untuk mengurangi iritasi pada permukaan kulit, kenakan pakaian katun yang lembut.