folikulitis

Folikulitis di Kepala, Ini Cara Mengobatinya

Diposting pada

Cara mengobati folikulitis di kepala – Folikulitis merupakan kondisi terjadinya peradangan pada folikel rambut atau tempat rambut tumbuh. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh adanya infeksi bakteri atau jamur. Folikulitis dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, akan tetapi pada sebagian besar kasus, folikulitis muncul di leher, paha, ketiak, dan bokong.

Folikulitis adalah penyakit kulit yang dapat menimbulkan rasa gatal, nyeri, serta peradangan pada folikel rambut. Folikel rambut ini adalah lubang kecil yang terdapat pada kulit individu dan merupakan tempat rambut tumbuh.

Peradangan pada folikel ini adalah salah satu jenis penyakit kulit yang paling sering terjadi. Kondisi folikulitis ini gejala umumnya yaitu benjolan merah kecil dengan ujung putih berisi nanah. Benjolan ini mungkin ada yang dangkal dan adapula yang terasa dalam.

Penyebab Folikulitis

Perlu mengetahui bahwa folikulistis juga dapat terjadi karena infeksi virus, jamur dan parasit. Folikulitis sendiri terdapat dua jenis utama, yaitu superficial folliculitis dan deep follicullitis. Bakteri tersebut sangat mudah sekali menginfeksi daerah tubuh terutama pada folikel rambut.

Penyebab lainnya folikulitis juga dapat timbul akibat penyebab non-infeksi seperti:

  • Trauma folikel rambut
  • Gesekan
  • Peradangan
  • Keringat berlebih
  • Sumbatan
  • Kebiasaan atau sering berendam air hangat dengan menggunakan air yang kurang bersih
  • Proses bercukur yang rentan sehingga menyebabkan rusaknya folikel rambut
  • Sedang mengkonsumsi obat antibiotik dalam jangka waktu panjang untuk mengatasi masalah jerawat.

Penyakit ini juga bisa saja terjadi pada orang yang memiliki imunitas yang rendah dan rentan terhadap infeksi. Misalnya pada mereka yang mengidap penurunan sistem imunitas tubuh karena HIV.

2 Jenis Folikulitis

Setiap jenis memiliki penyebab yang berbeda. Berikut penjelasannya:

Superficial folliculitis

Jenis ini bisa merusak sebagian folikel rambut, superficial folliculitis terdapat beberapa jenis, yaitu:

  • Bacterial folliculitis, akibat adanya infeksi bakteri, terutama bakteri staphylococcus
  • Pseudomonas folliculitis atau hot tub folliculitis, akibat adanya infeksi bakteri Pseudomonas
  • Pityrosporum folliculitis, akibat adanya infeksi jamur malassezia
  • Pseudofolliculitis barbae, karena terjadinya ingrown hair (rambut yang tumbuh ke dalam) pada area janggut

Deep follicullitis

Deep follicullitis merupakan jenis folikulitis yang bisa merusak seluruh folikel rambut. Berdasarkan penyebabnya, deep follicullitis terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Sycosis barbae, akibat adanya infeksi staphylococcus aureus
  • Gram negative folliculitis, akibat penggunaan antibiotik jangka panjang
  • Bisul (furunkel) atau sekumpulan bisul (karbunkel), akibat infeksi bakteri staphylococcus
  • Eosinophilic folliculitis, yang belum mengetahui apa penyebabnya, akan tetapi biasanya menyerang pengidap HIV/AIDS.

Gejala Folikulitis

Gejala folikulitis biasanya tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Akan tetapi pada umumnya, gejala folikulitis yang muncul sebagai berikut:

  • Mengalami demam
  • Bintik-bintik kecil kemerahan atau hampir seperti jerawat pada kulit tempat rambut tumbuh
  • Lepuhan yang berisi nanah yang nantinya akan pecah dan tertutup dengan lapisan keras
  • Adanya rasa perih dan juga nyeri pada kulit
  • Rasa gatal dan sensasi terbakar pada area kulit
  • Terjadinya kerontokan rambut pada area yang meradang
  • Benjolan berwarna kuning yang berisi nanah atau darah saat pecah

Faktor Risiko Folikulitis

Folikulitis dapat terjadi pada siapa saja, akan tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya, seperti:

  • Obesitas
  • Iklim tropis
  • Diabetes melitus
  • Kondisi imunokompromi
  • Memiliki jerawat ataupun dermatitis
  • Menderita adanya peradangan pada kulit
  • Berendam dalam baik air panas dengan kondisi tidak terawat dengan baik
  • Menggunakan pakaian yang tidak menyerap panas dan keringat, seperti sarung tangan ataupun sepatu boots
  • Sering mecukur ataupun waxing dan menggunakan pakaian yang ketat
  • Mengidap penyakit yang menurunkan daya tahan tubuh, seperti diabetes, leukimia dan HIV/AIDS
  • Pemakaian obat-obatan tertentu seperti krim steroid ataupun antibiotik dalam jangka panjang

Pencegahan Folikulitis

Folikulitis dapat mencegahnya dengan melakukan langkah-langkah sederhana, seperti berikut:

  • Rajin mencuci tangan dan kaki untuk menjaga kebersihan kulit usai bepergian ataupun beraktivitas.
  • Tidak mengenakan pakaian yang ketat untuk menghindari agar tidak terjadinya gesekan antara kulit dan pakaian
  • Cuci handuk, pakaian, ataupun seprai dengan air panas atau dengan deterjen yang cukup. Serta, tidak berbagai barang pribadi dengan orang lain
  • Selalu gunakan krim pencukur sebelum melakukan mencukur rambut, dan oleskan krim pelembap setelah mencukur.
  • Cukurlah rambut sesuai dengan arah tumbuhnya.
  • Menghindari berendam pada tempat yang kebersihannya tidak terjamin ataupun tidak terawat.
  • Konsultasikan dengan dokter. Bergantung pada situasi dan frekuensi kekambuhan, dokter mungkin menyarankan Anda untuk menggunakan salep antibakteri selama lima hari. Menggunakan sabun dengan bahan chlorhexidine untuk mengontrol pertumbuhan bakteri pada hidung.

Komplikasi Folikulitis

Walaupun jarang terjadi, folikulitis dapat menimbulkan beberapa komplikasi seperti:

  • Bisul
  • Infeksi yang menyebar dan terus berulang
  • Terjadinya kerusakan kulit secara permanen, seperti bekas luka atupun kulit menghitam
  • Kebotakan secara permanen

Mengobati Folikulitis di Kepala

Folikulitis ringan biasanya hilang dengan sendirinya setelah 2 minggu. Beberapa terapi yang dapat Anda lakukan secara mandiri adalah:

  • Kompres hangat dengan handuk dan air hangat pada lesi.
  • Membersihkan kulit kepala yang terinfeksi folikulitis dengan shampo khusus.

Jika saran tersebut tidak mampu mengatasi folikulitis maka berikut obat yang mungkin berguna:

  • Mengontrol infeksi dengan krim atau pil. Seorang dokter mungkin meresepkan krim, lotion, atau gel antibiotik untuk infeksi ringan. Antibiotik oral jarang digunakan untuk mengobati folikulitis. Namun, mungkin saja dokter meresepkannya untuk infeksi parah atau berulang.
  • Krim, sampo, atau pil infeksi jamur. Antijamur digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh ragi daripada bakteri.
  • Krim atau pil antiradang. Untuk meredakan gatal pada kasus folikulitis eosinofilik ringan, dokter Anda mungkin merekomendasikan krim steroid. Terapi antiretroviral dapat membantu orang dengan HIV/AIDS memperbaiki gejalanya.

Jika peradangan tidak kunjung membaik atau semakin meluas, segera temui dokter kulit terdekat karena mungkin diperlukan antibiotik untuk mengatasi infeksi yang muncul.

Balanitis
Balanitis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *