Kista dermoid merupakan suatu tumor jinak yang berisi jaringan kulit, gigi, dan rambut. Kista ini terbentuk akibat adanya kelainan perkembangan janin sehingga sering kali dapat langsung terlihat ketika bayi dilahirkan.
Umumnya kista dermoid tumbuh secara perlahan dan juga tidak bersifat keganasan atau kanker. Juga dapat terbentuk pada bagian tubuh mana saja, tetapi lebih sering berada pada area wajah.
Selain terbentuk pada kulit, dapat juga bisa dalam tubuh, seperti rahim dan tulang belakang. Kista di dalam tubuh sering tidak disadari oleh penderitanya, sehingga dapat menimbulkan gangguan dan gejala pada usia dewasa.
Pengobatan kista dermoid ini dapat dengan tindakan operasi untuk mengangkat atau menghilangkan. Meskipun cenderung tidak berbahaya, namun kista ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan yang serius jika pecah dan menyebabkan infeksi bakteri.
Daftar Isi
Penyebab Kista Dermoid
Penyebab penyakit kista dermoid ini akibat susunan kulit yang tidak dapat tumbuh dengan normal saat masa perkembangan janin.
Struktur kulit yang berisi akar rambut, kelenjar keringat dan juga kelenjar minyak, seharusnya berada pada lapisan luar kulit.
Namun, pada penderita kista dermoid, struktur tersebut justru membentuk kista dalam kulit. Kelenjar dan jaringan dalam kista tersebut terus mengeluarkan cairan.
Hal inilah yang kemudian menyebabkan kista dermoid bisa tumbuh dan membesar.
Gejala Akibat Kista Dermoid
Kebanyakan kasus, penyakit kista dermoid ini sering mumcul pada area kulit, terutama pada kulit wajah. Meski begitu kista dermoid sebenarnya bisa muncul pada bagian tubuh mana saja.
Isi dalam kista dermoid ini bermacam-macam seperti kelenjar keringat, kelenjar minyak, gigi, rambut dan jaringan lain yang terdapat pada area kulit.
Bisa saja kista dermoid muncul mirip seperti benjolan yang biasanya tumbuh dengan urukan 0.5-6 cm dengan tekstur lunak saat menyentuhnya.
Juga terkadang tidak menyebabkan gejala atau keluhan dan bisa muncul rasa nyeri saat kista sudah terinfeksi. Selain nyeri, kista dermoid yang sudah terinfeksi akan terlihat sangat kemerahan dan juga adanya pembengkakan.
Kista dermoid bisa saja muncul pada dalam organ dalam tubuh. Gejala yang muncul tergantung pada alokasi tumbuhnya kista. Jika kista dermoid tumbuhnya pada rahim, penderita dapat mengalami gejala seperti nyeri panggul, terutama saat menstruasi.
Sedangkan jika kista dermoid tumbuh di sekitar tulang belakang. Penderita dapat merasakan kesemutan pada tungkai, tungkai menjadi lemah hingga sulit untuk berjalan, dan juga tidak mampu menahan buang air kecil.
Baca juga: Kista ateroma
Diagnosis Kista Dermoid
Dokter akan menilai karakteristik benjolan dengan melihat dan juga merabanya. Untuk menentukan jenis benjolan atau kista, dokter perlu melakukan pemeriksaan jaringan pada laboraorium, dengan cara biopsi.
Tindakan ini sekaligus sebagai prosedur pengobatan, karena perlu untuk pengangkatan kista secara menyeluruh.
Jika kista tumbuh pada area sekitar mata, dekat pembuluh darah, leher, atau area tulang belakang, dokter akan melakukan pemindaian dengan MRI atau CT scan. Guna mengetahui risiko terjdinya kerusakan pada area sekitar kista.
Sedangkan untuk memeriksa kista dermoid yang tumbuh pada rahim, dokter akan melakukan USG panggul.
Komplikasi
Komplikasi akibat penyakit kista demroid dapat terjadi akibat ukuran dan lokasi kista atau akibat pecahnya kista. Berikut ini beberapa komplikasi yang dapat terjadi, yaitu:
- Gangguan psikologis, jika kista demroid tumbuh pada wajah
- Terbentuknya abses akibat kista dermoid yang sudah terinfeksi
- Kesulitan menelan atau berbicara, jika kista dermoid tumbuh pada lidah
- Sakit kepala secara terus menerus akibat kista dermoid yang pecah dalam kepala
Pencegahan
Kista demroid tidak dapat mencegahnya, hal ini karena adanya kelainan saat perkembangan janin. Meskipun begitu, kista demroid dapat detekesi lebih dini sebelum munculnya komplikasi. Oleh karena itu, segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika muncul benjolan pada tubuh.
Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter dapat mendeteksi lebih awal kista dermoid yang tumbuh dalam tubuh. Jika kista tumbuh dalam rahim, maka dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan panggul.
Melalui beberapa pemeriksaan, dokter dapat menentukan penyebab dan memastikan apakah benjolan tersebut berbahaya atau tidak.
Terlebih jika benjolan yang muncul sudah menimbulkan nyeri, mengalami peradangan, semakin membesar dan juga ada perubahan warna kulit.
Untuk konsultasi lebih lanjut bisa menghubungi Dokter Klinik Raphael melalui nomor whatsapp 0813-9625-4650 atau bisa mengklik link https://bit.ly/Klinikraphael.