Eksim pada bayi adalah kondisi kulit yang cukup sering terjadi, terutama pada awal kelahiran.
Kulit bayi yang masih sensitif membuatnya lebih rentan mengalami ruam dan iritasi.
Meski tidak menular, eksim bisa membuat bayi merasa tidak nyaman karena kulitnya terasa gatal dan kering.
Eksim adalah kondisi kulit saat mengalami inflamasi sehingga tampak kemerahan, kasar bersisik dan terasa sangat gatal, biasanya terjadi pada bagian pipi, dahi, punggung tangan maupun kaki.
Masalah kulit ini bisa terjadi pada siapapun, termasuk pada bayi dan menjadi kondisi serius yang harus segera mungkin mendapat penanganan.
Karena jika eksim terjadi dalam jangka waktu yang panjang, maka akan berpengaruh dan mengganggu proses tumbuh kembang bayi.
Selain itu juga, bayi bisa sulit tidur dan mengganggu nafsu makannya.
Agar tidak panik saat bayi mengalami eksim, yuk pahami lebih dalam tentang penyebab, gejala, dan cara mengatasinya!
Daftar Isi
Penyebab Eksim pada Bayi
Hingga saat ini, penyebab pasti eksim belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang bisa memicunya, antara lain:
- Faktor genetik (orangtua memiliki riwayat eksim, asma ataupun rhinitis alergi).
- Kulit bayi yang kering lebih rentan mengalami iritasi dan gatal, sehingga memicu eksim.
- Mutasi genetik pada bayi sehingga bayi kekurangan protein yang berfungsi sebagai pelindung.
- Iritasi dan reaksi alergi misal alergi debu, bulu hewan, makanan, penggunaan sabun, atau bahan pakaian.
- Cuaca yang terlalu panas atau dingin bisa membuat kulit bayi lebih kering dan mudah terkena eksim.
- Pada beberapa bayi, makanan seperti susu sapi, telur, kacang-kacangan, atau gandum bisa menjadi pemicu eksim.
Gejala Eksim pda Bayi
Gejala eksim biasanya muncul pada usia 3 sampai 6 bulan, tetapi ada beberapa kasus yang muncul pada usia 2 tahun hingga masa kanak-kanak.
Ciri-ciri eksim bisa berbeda pada setiap bayi, tetapi secara umum seperti:
- Demam dan bengkak.
- Timbul luka berdarah karena digaruk terlalu keras.
- Akibat bayi terus menggaruk, kulit bisa terluka dan terinfeksi bakteri.
- Jika eksim sudah berlangsung lama, kulit bisa menjadi lebih tebal dan kasar.
- Bayi sering menggaruk area yang terkena eksim karena rasa gatal, terutama saat tidur.
- Ruam atau bentol-bentol kecil yang bisa berisi cairan yang akhirnya pecah dan membentuk kerak.
- Kulit kemerahan dan kering yang biasanya muncul di pipi, dahi, leher, tangan, kaki, atau area lipatan tubuh.
Cara Mengatasi Eksim pada Bayi
Jika bayi mengalami eksim, jangan panik! Berikut beberapa cara untuk meredakan dan mencegah eksim memburuk:
Gunakan pelembap yang aman untuk bayi
- Pilih pelembap berbahan alami seperti sheabutter, petroleum jelly, atau ceramide.
- Oleskan pelembap bebas pewangi dan alkohol secara rutin untuk menjaga kulit tetap lembap.
Mandikan dengan air hangat
- Gunakan sabun bayi tanpa pewangi dan hypoallergenic.
- Mandikan bayi dengan air hangat selama 5 sampai 10 menit saja.
- Setelah mandi, segera keringkan kulit dengan menepuk lembut (bukan menggosok).
Hindari produk yang bisa memicu eksim
- Gunakan deterjen khusus bayi untuk mencuci pakaian.
- Jangan gunakan bedak tabur, karena bisa membuat kulit semakin kering.
- Pilih pakaian berbahan katun lembut, hindari wol atau bahan sintetis yang bisa menyebabkan iritasi.
Jaga kuku agar tetap pendek
- Potong kuku bayi secara rutin dan bisa juga memakaikan sarung tangan saat tidur.
- Bayi sering menggaruk kulitnya yang gatal, sehingga bisa menyebabkan luka dan infeksi.
Hindari pemicu alergi
- Jauhkan bayi dari asap rokok, bulu hewan, atau debu yang bisa memperburuk eksim.
- Jika eksim sering kambuh setelah bayi mengonsumsi makanan tertentu, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk tes alergi.
Pengobatan Eksim pada Bayi
Jika sudah melakukan beberapa cara di atas namun eksim masih tetap ada atau malah semakin berkembang, maka segera konsultasikan dengan dokter kulit terdekat.
Berikut beberapa cara pengobatan untuk masalah eksim pada bayi:
- Oleskan salep gatal yang berisi antihistamin sesuai dengan anjuran dokter yang berfungsi untuk meredakan rasa gatal.
- Oleskan salep kortikosteroid sesuai dengan anjuran dokter yang berguna untuk meredakan peradangan yang terjadi pada bayi.
- Gunakan petroleum jelly berfungsi untuk melembabkan kulit agar tidak kering, mengurangi gejala dan menghilangkan rasa tidak nyaman.
- Jika eksim sudah cukup parah, biasanya dokter akan meresepkan antibiotik untuk meredakan infeksi yang terjadi pada kulit bayi.
Hindari menggunakan krim atau salep tanpa rekomendasi dokter.
Kabar baiknya, eksim pada bayi bisa membaik seiring bertambahnya usia. Banyak anak yang mengalami eksim sejak kecil akan mengalami perbaikan setelah usia 2 atau 3 tahun.
Namun, beberapa anak bisa terus mengalami eksim hingga dewasa. Oleh karena itu, perawatan kulit yang baik sangat penting untuk mengontrol eksim agar tidak sering kambuh.