Kista ateroma merupakan kista lunak yang tumbuh di bawah kulit yang bukan tergolong tumor ganas atau pun kanker. Kista ateroma seringkali tumbuh pada leher, punggung atau pun paha.
Penyakit kista ateroma (kista sebasea) atau juga kista epidermoid ini merupakan jenis kista yang paling umum muncul pada kulit. Perlu Anda ketahui biasanya kista ini tidak terasa nyeri dan juga tidak menular.
Namun, kista ateroma dapat terinfeksi yang muncul dengan adanya gejala berupa sakit ketika menyentuhnya, bengkak dan juga kemerahan.
Daftar Isi
Cara Membedakan Kista Ateroma dengan Bisul
Adalah hal yang wajar jika ada kesulitan dalam membedakan apakah benjolan pada bagian tubuh merupakan kista ateroma atau bisul, karena keduanya muncul sebagai benjolan pada bawah permukaan kulit.
Perbedaan utama antara kista ateroma dan bisul adalah adanya infeksi bakteri atau jamur pada bisul. Bisul dapat menular atau menyebar ke bagian tubuh lain melalui kontak langsung.
Umumnya kista ini terjadi setelah seseorang mengalami trauma pada kelenjar sebasea, sementara bisul disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus, yang merupakan flora normal di kulit dan hidung.
Ketika kulit terluka, bakteri ini dapat masuk dan menyebabkan infeksi, yang menghasilkan bisul sebagai respons imun tubuh.
Penyebab Kista Ateroma
Penyebabnya karena kerusakan atau penyumbatan pada kelenjar sebasea, yaitu kelenjar yang berfungsi untuk mengeluarkan minyak (sebum) pada kulit. Ada pun beberapa kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya kelenjar sebasea rusak atau tersumbat antara lain:
- Faktor genetik atau turunan
- Luka bekas operasi
- Akibat garukan atau goresan
- Masalah pada kulit seperti jerawat
- Infeksi human papillomavirus (HPV)
Ciri-Ciri Kista Ateroma
Gejala utama dari kista ateroma adalah adanya benjolan yang tumbuh pada area bawah kulit tetapi tidak menimbulkan nyeri. Untuk ukuran benjolan dapat berbeda-beda, tetapi pada umumnya berukuran kecil.
Namun perlu Anda waspadai karena bisa saja kita ateroma ini menjadi besar. Biasanya kita ini sering muncul pada bagian leher, kepala, paha bagian dalam juga punggung.
Isi dari kista ini yaitu campuran sebum, sel-sel mati dan juga keratin yang umumnya berwarna putih kekuningan, bertekstur kental dan berbau tidak sedap. Jika terinfeksi, isi kista bisa muncul dengan nanah.
Diagnosis Kista Ateroma
Untuk menentukan suatu diagnosa dokter umumnya dapat langsung mendiagnosis kista ateroma melalui pemeriksaan langsung pada benjolan. Pemeriksaan ini dengan melihat dan juga meraba benjolan kista.
Jika dokter mencurigai benjolan tersebut merupakan gejala dari kanker, maka akan meminta pasien untuk menjalani biopsi.
Komplikasi Kista Ateroma
Kista ateroma dapat terinfeksi dan juga membentuk kantong berisi kumpulan nanah atau abses. Selain itu juga, kista ateroma yang telah pengangkatan dapat muncul kembali. Pada kasus yang sangat jarang terjadi, kista ateroma dapat berkembang menjadi kanker kulit. Akan tetapi, angka kejadiannya sangat kecil.
Pencegahan Kista Ateroma
Ada beberapa cara untuk mencegah kista ateroma, yaitu dengan menghindari risiko terjadinya kondisi ini, antara lain:
- Jangan menggaruk kulit
- Menjaga kebersihan kulit
- Menghindari goresan dan juga cedera pada kulit
- Melakukan pemeriksaan ke dokter jika tidak kunjung membaik
Dalam upaya mencegah terjadinya infeksi pada kista ateroma, hindari untuk menusuk, membelah ataupun menggoresnya dengan benda apapun.
Periksakan ke dokter jika merasakan adanya benjolan pada tubuh tertentu. Pemeriksaan perlu untuk mengetahui penyebab dari munculnya benjolan, hal ini karena banyak kanker yang gejala awalnya tampak seperti kista.
Sangat menyarankan untuk ke dokter jika kista ateroma membesar dengan cepat, pecah, terinfeksi, menimbulkan rasa tidak nyaman atau mengganggu penampilan. Serta juga jika kista ateroma tumbuh dibagian kulit yang mengakibatkan kista tersebut sering tergesek dan juga terluka.
Hubungi Klinik Raphael Cikarang jika Anda ingin mengetahui lebih jelas apa itu penyakit Kista ateroma. Konsultasi gratis dinomor whatsapp yang tertera di bawah ini.
