Dermatitis dishidrosis atau pompholyx yaitu, penyakit kulit yang muncul dengan lepuhan kecil berisi cairan, lepuhan kecil ini biasanya muncul pada jari, telapak tangan, atau telapak kaki.
Jika terinfeksi, lepuhan tersebut bisa terasa sangat nyeri dan mengeluarkan cairan berupa nanah.
Kondisi ini juga bisa menyebabkan gatal, perih dan kulit menjadi pecah-pecah.
Meskipun Tidak menular namun masalah kulit ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari bagi penderitanya.
Daftar Isi
Penyebab Dermatitis Dishidrosis
Penyebab dermatitis dishidrosis bisa akibat infeksi jamur atau bakteri yang dapat memicu peradangan dan memperparah gejala.
Adapun beberapa penyebab dari masalah dermatitis dishidrosis ini yaitu:
Stres dan cemas
Rasa cemas dan stres merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya dermatitis dishidrosis.
Ketika stres, tubuh akan lebih banyak memproduksi hormon kortisol sehingga mengganggu reaksi sistem imunitas tubuh dan memicu terjadinya peradangan pada kulit.
Oleh karena itu hindari stres berlebihan karena dapat memicu atau memperburuk gejalanya.
Paparan logam
Paparan logam tertentu, contohnya semen, kobalt, kromium, dan nikel juga dapat menjadi faktor pemicu terjadinya dermatitis dishidrosis.
Bahan kimia
Paparan bahan kimia biasanya berasal dari produk rumah tangga misal detergen cair, sabun mandi dan lainnya.
Sehingga dapat mengiritasi kulit sehingga lapisan kulit rusak dan mudah mengalami penyakit kulit, termasuk dermatitis dishidrosis.
Kulit sensitif
Faktor risiko terjadinya dishidrosis yang paling sering adalah kondisi kulit sensitif atau mudah iritasi.
Gejala kulit sensitif cirinya berupa kulit gatal, kering dan perih, yang biasanya muncul jika terpapar udara kering, dingin, atau zat kimia tertentu.
Bagi orang yang mempunyai riwayat alergi atau dermatitis atopik lebih rentan mengalami masalah kulit ini.
Selain itu penyebab lain dari masalah kulit ini bisa saja karena paparan asap rokok dan mengonsumsi obat-obatan tertentu yang efeknya membuat kulit kering.
Gejala Dermatitis Dishidrosis
Berikut beberapa gejala dishidrosis yang sering terjadi meliputi:
- Kulit terasa tebal ketika gatal.
- Kulit kering dan mengelupas setelah lepuhan pecah.
- Terasa gatal atau nyeri bersisik pada area sekitar atau pada lepuh.
- Lepuhan besar atau sekitar lepuh yang luas dapat terinfeksi dan terasa nyeri.
- Timbul lepuh kecil dan keras terutama pada bagian sisi jari, telapak tangan, dan telapak kaki.
Cara Pencegahannya
Meskipun tidak ada cara yang benar-benar bisa mencegah dermatitis dishidrosis sepenuhnya, beberapa langkah berikut bisa membantu mengurangi risiko kambuh:
- Gunakan pelemban secara rutin.
- Jaga kebersihan tangan dan kaki.
- Hindari paparan bahan penyebabnya.
- Hindari stres dan jaga pola hidup yang sehat.
- Memakai sarung tangan saat mengerjakan aktivitas rumah.
Pengobatan Dermatitis Dishidrosis
Dalam upaya pengobatannya kamu bisa melakukan beberapa saran berikut:
- Obat antihistamin, bertujuan untuk mengatasi rasa gatal.
- Suntikan untuk menghentikan keringat berlebih pada kaki atau tangan.
- Salep atau krim kortikosteroid digunakan untuk meredakan peradangan dan gatal.
- Gunakan pelembap tanpa pewangi secara rutin agara kulit tidak kering dan mudah pecah-pecah.
- Obat imunosupresif, sebagai alternatif kortikosteroid untuk meredakan pembengkakan, gatal, dan kemerahan.
Sebaiknya gunakan alat pelindung diri saat sedang beraktivitas seperti sarung tangan plastik, tujuannya untuk menghindari bahan-bahan kimia yang bisa saja membuat iritasi pada kulit.
Juga menjaga kondisi tubuh untuk mencegah dehidrasi dengan mengonsumsi air putih yang cukup dan kalau perlu rutin memakai pelembap kulit.
Segera konsultasi ke dokter jika gejala tidak kunjung membaik atau dengan kondisi seperti:
- Gejala tidak membaik setelah perawatan mandiri.
- Rasa nyeri semakin parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Lepuhan semakin menyebar atau terinfeksi (kemerahan, bengkak atau bernanah).