Dermatitis venenata adalah suatu peradangan pada kulit yang penyebabnya dari gigitan, paparan liur, hingga kontak dengan bagian tubuh dari serangga.
Salah satu serangga yang sering menyebabkan munculnya kondisi ini ialah kumbang paederus fuscipes atau tomcat yang termasuk dalam ordo Coleopetra, famili Staphylinidae (Rove beetles).
Tomcat sebenernya tidak mengigit atau menyengat kulit manusia, tetapi serangga ini dapat mengeluarkan cairan beracun dari tubuhnya atau paederin.
Kumbang ini menunjukkan sifat kecenderungan mendekati cahaya atau fototaksis, terutama cahaya ultraviolet dan cahaya berwarna putih.
Umumnya, kumbang ini sering berkumpul di sekitar sumber cahaya seperti lampu pada malam hari, sehingga sering terpapar serangga ini pada malam hari.
Jadi, walaupun hanya menempel dan juga tidak mengigit, tomcat tetap dapat menyebabkan kemunculan gejala dari dermatitis venenata.
Istilah lain untuk penyakit radang kulit akibat paederin tomcat ini ialah dermatitis paedrus.
Daftar Isi
Penyebab Lain
Penyebab lain dari dermatitis venenata adalah interaksi dengan zat-zat yang memicu reaksi alergi pada kulit, seperti:
- Bahan kimia, seperti deterjen, sabun, atau pembersih kuat, dapat menimbulkan iritasi pada kulit dan menjadi pencetus dermatitis venenata.
- Logam tertentu, seperti nikel atau kromium dalam perhiasan atau alat logam, dapat menjadi pemicu dermatitis venenata melalui kontak.
- Beberapa tanaman beracun, seperti poison ivy, poison oak, dan sumac, yang mengandung getah atau sari, juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit.
- Selain itu, bahan-bahan seperti lateks, pewarna sintetis, atau tambahan dalam kosmetik juga dapat menyebabkan dermatitis venenata.
Oleh karena itu, penghindaran kontak dengan zat-zat ini dapat membantu mencegah timbulnya reaksi alergi pada kulit.
Diagnosis
- Sensasi panas atau perih pada lesi lebih dominan daripada rasa gatal
- Tinggal atau bekerja dekat dengan area perkebunan atau persawahan
- Reaksi muncul sekitar 24 jam setelah terjadi kontak dengan paederin. Munculnya eritema yang kemudian berkembang menjadi vesikel atau bula dalam beberapa hari
- Deskuamasi, atau bekas patch hiperpigmentasi atau hipopigmentasi, seringkali terjadi tanpa membentuk jaringan parut, dan jarang sekali terjadi pembentukan skar
Gejala Dermatitis Venenata
Gejala dari dermatitis venenata akibat tomcat dapat muncul pada area kulit yang terpapar zat paederin sekitar 24 jam dari setelah kontak.
Paederin mengakibatkan kerusakan pada DNA (asam deoksiribonukleat, deoxyribonucleic acid) yang terdapat dalam sel. Dampaknya, kerusakan DNA ini menyebabkan kematian sel-sel kulit, khususnya pada lapisan terluar kulit.
Adapun beberapa gejala yang dapat muncul antara lain:
- Rasa gatal pada kulit yang terpapar
- Munculnya ruam kulit yang melepuh
- Sensasi terbakar yang muncul
- Gelembung kecil yang berair atau melenting berisi cairan
- Kulit yang terkena menjadi merah dan dapat membengkak
- Pada kasus yang lebih parah, kulit dapat mengelupas dan terasa kasar
Ruam yang melepuh akibat dari paparan paedrin tomcat biasanya akan mengering selama seminggu, yang kemudian akan mengelupas dan meninggalkan bercak hiper pigmentasi kulit yang berwarna kecoklatan atau kehitaman.
Namun, pada kasus yang lebih serius, lepuhan kulit akibat tomcat dapat sembuh lebih lama, meluas kearea kulit lainnya. Terkadang muncul beberapa gejala tambahan seperti adanya demam, muntah nyeri wajah dan juga nyeri sendi.
Sekilas gejala dermatitis venenata ini mungkin terlihat mirip dengan masalah kulit lainnya, seperti herpes simpleks, herpes zoster ataupun eksim. Bedanya pada konsisi ini, iritasi yang muncul lebih cenderung terbata pada bagian-bagian tubuh tertentu yang terbuka.
Juga basa kontak dengan lingkungan luar, termasuk debu dan juga serangga seperti pada kaki, lengan, tangan ataupun tungkai.
Pertolongan Pertama pada Dermatitis Venenata
Penyakit dermatitis venenata ini dapat muncul secara tidak sengaja menyentuh tomcat ataupun terkena paparan zat paedrin pada kulit.
Langkah awal yang perlu Anda lakukan jika tomcat hinggap pada kulit adalah dengan meniupnya dengan hati-hati agar tomcat terbang. Juga dapat juga dengan meletakkan selembar kertas pada kulit agar tomcat berpindah.
Perlu untuk Anda ingat, jangan memencet ataupun memukul tomcat. Hal ini karena akan membuat racun dari tomcat keluar, menyebar dana kemudian menyebabkan iritasi pada kulit yang lebih parah.
Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama jika tomcat hinggap dan muncul gejala dermatitis venenata, adalah sebagai berikut:
- Kompres basah atau dingin di area yang terpapar
- Gunakan antiseptik untuk menetralkan racun paedrin
- Segera cuci area yang terkena tomcat dengan sabun dan juga air bersih agar racun paedrin tidak menyebar luas ke area kulit lain
- Meskipun gatal, hindari menggaruk area yang terkena, karena hal ini dapat memperburuk kondisi dan meningkatkan risiko infeksi
- Penggunaan krim pelembap dapat membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah kulit mengelupas
Jika gejala dari dermatitis venenata akibat tomcat ataupun serangan lain tidak kunjung membaik selama seminggu atau malah menjadi semakin parah.
Pencegahan Dermatitis Venenata
Langkah paling efektif untuk mencegah dermatitis venenata adalah menghindari kontak dengan pemicunya, seperti kumbang paederus atau tomcat. Selain itu, penting juga untuk mengetahui cara mengatasi kumbang yang menempel pada kulit.
- Mengenali ciri-ciri kumbang paederus atau tomcat
- Mengusir atau mengurangi jumlah kumbang paederus di sekitar rumah
- Menggunakan lampu yang tidak mengeluarkan sinar ultraviolet
- Hindari menggosok kulit yang terkena racun paederus.
Segera lakukan konsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang lebih tepat guna mencegah terjadinya komplikasi yang mungkin terjadi.
Sumber:
- Dermatitis Venenata oleh Taranida Hanifah. Diakses dari https://www.scribd.com/document/352098814/Dermatitis-venenata
- Dermatitis Venenata atau Dermatitis Paederus oleh dr. Dwi Rini Marganingsih, M.Kes, Sp.KK. Diakses dari: https://rsudps.bantulkab.go.id/storage/rsudps/menu/43/PRESENTASI-KASUS-DKI-TOKSIK-.pdf