Vitiligo ialah penyakit yang bisa menyebabkan warna sekitar kulit yang terdampak menjadi memudar karena kekurangan melanin atau zat pewarna kulit. Area kulit yang memudar pada biasanya akan bertambar besar seiring waktu.
Selain dari bisa menyerang area kulit manapun pada tubuh, vitiligo ini juga dapat terjadi pada bagian dalam mulut, mata, rambut dan juga area kelamin. Vitiligo terbagi kedalam dua jenis, yaitu:
- Menyeluruh yang menyerang kedua sisi tubuh
- Hanya terjadi pada bagian-bagian tertentu atau salah satu sisi tubuh saja
Penyakit vitiligo ini tergolong penyakit kulit yang tidak menular yang akan berlangsung dalam jangka panjang (kronis). Meskipun dapat menyerang semua orang, vitiligo pada umumnya akan menyerang kelompok usia 10 sampai 30 tahun. Akan terlihat lebih jelas pada orang yang berkulit hitam.
Terbentuknya bercak-bercak putih pada kulit yang dapat terjadi pada segala usia, namun umumnya menyasar pada seseorang yang berusia kurang dari 20 tahun. Vitiligo pada anak bisa terjadi pada usia 4 sampai 5 tahun.
Kondisi ini tidak mengancam jiwa, tetapi penyakit ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami stres dan juga gangguan pribadi akibat dari penampilannya.
Daftar Isi
Penyebab Penyakit Kutil Vitiligo
Dr. Sondang MHA Pandjaitan Sirait, SpKK(K), MPd.Ked, FINSDV, FAADV, yang menjabat sebagai Ketua Dermatopatologi pada KSM Dept Dermatologi dan Venerologi FKUI RSCM, menyatakan bahwa belum ada kepastian mengenai penyebab utama vitiligo.
Hal ini penyebabnya karena kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Faktor-faktor ini dapat memicu perkembangan penyakit autoimun yang mengakibatkan kerusakan pada sel-sel pigmen kulit.
Warna kulit, rambut dan mata dari hasil sel pigmen tubuh yang bernama melamin. Melamin ini berfungsi juga untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
Pada penderita vitiligo ini, melamin berhenti memproduksi warna atau pigmen tubuh, yang mengakibatkan munculnya bercak putih pada kulit dan rambut beruban.
Belum tau secara pasti mengapa melamin berhenti memproduksi zat pigmen tubuh, tetapi kondisi tersebut sering dikaitkan dengan sejumlah faktor risiko sebagai berikut:
- Penyakit autoimun
- Paparan bahan kimia
- Kelainan genetik yang menurun dari keluarga
- Paparan sinar matahari atau radiasi ultraviolet
Hasil penelitian dari Journal of American Academy of Dermatology menunjukkan bahwa stres dapat berperan sebagai pemicu terjadinya vitiligo. Temuan tersebut juga mengindikasikan bahwa individu yang memiliki keluarga dengan riwayat vitiligo.
Terutama wanita, dan yang memiliki riwayat penyakit alergi seperti asma atau dermatitis atopik, memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan vitiligo karena faktor stres. Penjelasannya adalah bahwa stres dapat memicu aktivasi respon autoimun yang berhubungan dengan kondisi vitiligo.
Gejala Penyakit Vitiligo
Gejala dari vitiligo adalah munculnya bercak hipopigmentasi pada tubuh. Pada awalnya, bercak yang muncul ini berwarna lebih muda dari kulit, yang kemudian perlahan-lahan memutih.
Kemunculan bercak vitiligo ini muncul dari bagian tubuh yang sering terpapar sinar matahari, seperti wajah, bibir, tangan dan kaki, lalu akan meluas dan menyebar ke bagian tubuh lain.
Adapun gejala lain yang mungkin muncul akibat vitiligo ini, antara lain:
- Nyeri dan juga gatal area kulit yang terkena vitiligo
- Timbulnya ruam kulit pada area yang terkena vitiligo setelah terpapar matahari
- Bagian tengah bercak berwarna putih sedangkan pada tepinya kecoklatan atau kemerahan
- Muncul uban karena hilangnya pigmen warna rambut, janggut, bulu mata dan juga alis
- Hilangnya pigmen warna hitam mata, bagian dalam mulut dan juga hidung, serta kelamin
Bercak dari vitiligo pada umumnya akan muncul secara simetris pada kedua sisi tubuh, tetapi dapat juga pada salah satu sisi tubuh. Kapan dan seberapa cepat bercak vitiligo akan meluas dan menyebar juga berhenti tidak dapat mengetahuinya.
Selain itu juga, warna kulit yang terkena vitiligo terkadang bisa juga kembali normal.
Diagnosis Penyakit Vitiligo
Dokter akan menentukan diagnosis vitiligo dengan menanyakan gejala dan mengamati kulit pasien. Umumnya dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan terkait kondisinya, meliputi:
- Pengobatan yang pernah kamu lakukan
- Apakah ada riwayat penyakit vitiligo dalam keluarga
- Memeriksa uban yang muncul sebelum usia 35 tahun
- Stress atau kondisi medis lainnya yang pernah kamu rasakan
- Riwayat trauma pada area kulit yang terkena vitiligo, contohnya seperti kulit terbakar akibat terpapar sinar matahari atau adanya bekas ruam kulit yang parah
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan yang lebih detail, salah satunya dengan menggunakan wood’s lamp atau lampu ultraviolet. Pemeriksaan ini perlu untuk melihat bercak vitiligo pada kulit. Sekaligus untuk menyingkirkan kemungkinan adanya penyakit kulit lain, seperti panu dan dermatitis.
Dokter juga biasanya akan melakukan tes darah untuk memeriksa kemungkinan adanya kondisi lainnya, seperti diabetes, penyakit addison, atau hipertiroidisme. Tes darah ini perlu karena terkadang vitiligo terkait dengan penyakit autoimun lainnya.
Komplikasi Penyakit Vitiligo
Walaupun vitiligo tidak berbahaya dan tidak menular, namun pada orang yang mengalaminya akan mempengaruhi kepercayaan diri. Untuk itu segera konsultasi, karena jika terus berkembang maka akan memungkinkan beberapa komplikasi sebagai berikut ini:
- Kanker kulit
- Peradangan pada iris mata
- Stres, cemas atau pun depresi
- Pendengaran mulai berkurang
- Kalau terpapar sinar matahari kulit menjadi rentan terbakar
- Penyakit autoimun seperti penyakit addison, hipertiroidisme atau pun lupus
Harus mengetahui bahwa penyakit vitiligo sampai saat ini belum ada obat yang sepenuhnya bisa menyembuhkan. Pada banyak kasus juga kulit yang sudah terkena vitiligo akan tetap ada untuk jangka waktu yang lama, bahkan bisa seumur hidup.
Pencegahan Penyakit Vitiligo
Seperti telah kami jelaskan sebelumnya, penyebab vitiligo belum tau secara pasti. Oleh karena itu, belum ada cara untuk mencegah terjadinya penyakit ini.
Namun, ada beberapah hal yang dapat dapat mengurangi risiko terkena penyakit vitiligo ini, yaitu:
- Minum air putih yang cukup
- Memakai tabir surya (sunscreen), terutama ketika beraktivitas di luar ruangan pada siang hari
- Mengonsumsi banyak makanan yang kaya akan antioksidan, seperti buah dan sayur-sayuran
- Menggunakan pelindung diri, seperti payung atau topi, serta juga mengenakan pakaian yang tertutup untuk menghindari paparan sinar matahari
Konsultasi dengan Dokter Kulit Terdekat
Melakukan konsultasi dengan dokter kulit terdekat terkait penyakit vitiligo ini dapat mencegah penyebaran dan gejala yang lebih serius
Segera lakukan pemeriksaan jika warna rambut, kulit, mata atau pun bagian dalam mulut warna memudar. Meskipun vitiligo tidak dapat diobati, tetapi penanganan yang tepat sejak dini dapat menghambat perkembangan dari penyakit ini.
Sumber:
- Fk.ui.ac.id. Penderita Vitiligo Tak Harus Rendah Diri, Mereka Juga Bisa Berprestasi. Diakses dari: https://fk.ui.ac.id/infosehat/penderita-vitiligo-tak-harus-rendah-diri-mereka-juga-bisa-berprestasi/
- Health.kompas.com. Studi Buktikan Stres Juga Bisa Memicu Vitiligo. Diakses dari: https://health.kompas.com/read/23G24210221268/studi-buktikan-stres-juga-bisa-memicu-vitiligo