Penularan Covid-19 Melalui Hubungan Intim

Diposting pada
penularan covid-19
Ilustrasi (Foto: pngtree.com)

Penularan covid-19 berbeda dengan beberapa virus yang diketahui bisa menular melalui hubungan seks seperti misalnya saja human immunodeficiency virus (HIV) dan Ebola. Terkait dengan hal tersebut muncul pertanyaan apakah virus COVID-19  yang saat ini sedang mewabah bisa menular lewat cara yang sama?

Dikarenakan virus ini  dapat menyebar lewat tetesan atau percikan air liur yang keluar dari mulut pengidap saat bersin atau batuk. Apakah virus corona dapat bertransmisi melalui cairan dalam tubuh yang dikeluarkan saat ereksi ?

Baca juga : Tips Agar Hubungan Intim Tidak Membosankan

Penularan Covid-19 Melalui Hubungan Intim

Perlu diketahui bahwa COVID-19 bukanlah penyakit menular seksual. Virus memang berada dalam sekresi pernapasan, dan dapat ditularkan melalui kontak langsung pada pengidap, atau melakukan hubungan seksual yang melibatkan air liur, seperti berciuman. Ketika berciuman dengan orang yang terinfeksi, maka sudah dipastikan pasangan juga akan terinfeksi. 

Konsultasi Via Telepon & Whatsapp : 0813-9625-4650

Baik pipi atau bibir, potensi penularan covid-19 sama-sama besar, tidak hanya karena melakukan kontak saja, tapi juga karena adanya pertukaran air liur. Hingga saat ini, belum dibuktikan secara ilmiah terkait cairan seks dapat menularkan virus.

Meski demikian, melakukan hubungan seks dengan pengidap corona merupakan hal yang sangat dilarang untuk dilakukan, karena bukan tidak mungkin jika virus akan menginfeksi tubuhmu, jika melakukan kontak jarak dekat.

Bagaimana Pencegahannya

Untuk mencegah penularan pada pasangan, pastikan agar kondisi Anda dan pasangan sama-sama sehat. Jadi, Anda tidak perlu takut untuk menghabiskan momen berdua dengan lebih intim. Berhubungan intim sangat diperlukan, karena memicu tubuh memproduksi sejumlah hormon berikut yang dipercaya dapat membuat sistem imunitas tubuh melonjak naik karena rasa bahagia.

Menjaga diri agar tidak mengalami stres berlebihan merupakan kunci utama dalam meningkatkan sistem imunitas tubuh. Pasalnya, stres yang tidak terkendali dapat meningkatkan produksi hormon kortisol yang dapat menurunkan fungsi kekebalan tubuh.

Konsultasi Via Telepon & Whatsapp : 0813-9625-4650

Hal tersebut berarti, masyarakat harus mencegah virus ini sedari awal dengan terus menjaga dan memperkuat sistem imun tubuh. Dengan sistem kekebalan tubuh yang sudah kuat, tubuh mampu bertahan dan membunuh penyakit yang menyerang.

Saat kamu mengalami sejumlah masalah kesehatan, segera temui dokter di rumah sakit terdekat untuk memantau dan memastikan penyakit apa yang tengah kamu alami. Klinik Raphael juga membuka pelayanan kesehatan untuk pengobatan penyakit menular seksual untuk pria maupun wanita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *