Lichen planus merupakan suatu penyakit autoimun yang berupa peradangan kronis pada kulit, selaput lendir atau mukosa, dan juga kuku. Lichen planus ini terkadang dapat terjadi pada dua tempat yang berbeda, pada kulit dan juga pada selaput lendir.
Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja dan bukan merupakan salah satu penyakit menular.
Daftar Isi
Lichen Planus Karena Apa?
Penyebab pasti dari penyakit Lichen Planus ini masih belum dapat memastikannya. Namun, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan penyakit ini, antara lain:
- Gangguan sistem kekebalan tubuh: Lichen planus bisa menyebabkan terjadinya reaksi autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel normal pada kulit atau membran mukosa.
- Faktor genetik: Ada kemungkinan adanya kecenderungan genetik dalam pengembangan penyakit ini, meskipun belum ada bukti yang meyakinkan.
Gejalan Lichen Planus
Tanda gejala dari lichen planus ini bervariasi, tergantung dan juga sesuai pada daerah mana yang terkena lichen planus. Berikut ini merupakan salah satu tanda gejala lichen planus sesuai dengan lokasinya, antara lain:
Lichen planus kulit
Bentuk lesi lichen planus pada kukit yang berupa ruam merah keunguan, terdapat benjolan kecil, mengkilap, terkadang juga terdapat garis-garis putih kecil yang menjalarinya. Lokasi ini ada pada lengan bagian dalam, pergelangan tangan, pergelangan kaki termasuk juga kulit kelamin.
Lichen planus mulut atau oral
Gejala pada mulut yang mengalami lichen planus seperti bercak putih kecil dan ada garis-garis. Lesi ini biasanya dapat tidak sakit, gatal atau nyeri seperti terbakar.
Lokasi nya ialah pada selaput lendir (mukosa) pipi, lidah bibir dan juga gusi. Adanya lesi pada gusi dapat saja menyebabkan gusi menjadi terkelupas, kemerahan, bengkak dan juga nyeri.
Lichen planus kuku
Adanya lesi yang berupa lekukan pada kuku, kuku yang terbelah atau pun menipis, dan juga dapat menyebabkan kehilangan kuku. Kehilangan kuku ini dapat saja sementara atau pun permanen. Lichen planus pada kuku ini umumnya hanya dapat muncul pada beberapa kuku saja. Pada kasus yang jarang untuk terjadi, kondisi ini dapat terjadi pada semua kuku tangan dan juga kaki.
Lichen planus kulit kepala
Kasus ini biasanya lebih jarang terjadi, tetapi dapat saja muncul lesi yang berupa kemerahan, iritasi, rambut rontok yang dapat memicu terjadinya penipisan rambut, dan juga perubahan warna kulit kepala.
Diagnosis Lichen Planus
Dalam mendiagnosis lichen planus, dokter umumnya akan melakukan wawancara terkait gejala yang muncul pada pasien, riwayat kesehatan, serta penggunaan obat-obatan dan suplemen selama periode tertentu.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang melibatkan pengamatan secara langsung pada kulit, mulut, atau vagina untuk mengevaluasi daerah yang menunjukkan gejala lichen planus.
Apabila perlu, dokter akan melakukan beberapa pemeriksan penunjang guna memastikan diagnosis dari lichen planus, seperti:
- Biopsi, pemeriksaan ini untuk mendeteksi adanya lichen planus melalui pengambilan sampel jaringan dari kulit atau pun mukosa yang bermasalah.
- Tes alergi, ini untuk mengetahui apakah adanya reaksi alergi yang mungkin saja menjadi pemicu terjadinya lichen planus.
- Tes darah, pemeriksaan ini untuk mendeteksi adakah faktor lain yang mungkin saja menimbulkan lichen planus, seperti hepatitis C.
Komplikasi Lichen Planus
Lichen planus yang tidak mendapatkan pengobatan dengan tepat dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang sesuai dengan letak terjadinya penyakit ini. Komplikasi yang dapat muncul antara lain:
- Nyeri hebat dan juga lecet pada vagina dan juga vulva, sehinggan sangat berisiko untuk menyebabkan terjadinya disfungsi seksual.
- Kulit mengalami pewarnaan yang lebih gelap setelah mengalami peradangan, cedera, atau trauma atau post-inflammatory hyperpigmentation.
- Peningkatan risiko terjadinya kanker kulit jenis squamous cell carcinoma.
- Risiko terjadinya kanker mulut.
- Sulit makan akibat luka pada mulut.
Pencegahan Lichen Planus
Sampai saat ini, belum mengetahui secara pasti upaya untuk mencegha terjadinya lichen planus. Namun ada beberapa upaya untuk menghindari faktor risiko terjadinya lichen planus, antara lain:
- Menghentikan kebiasana untuk merokok dan juga mengonsumsi minuman beralkohol.
- Menghindari untuk makanan yang terlalu asin, sama atau pun pedas.
- Rutin melakukan pemeriksaan gigi.
- Menyarankan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara teratur jika memiliki kondisi yang dapat meningkatkan risiko terkena lichen planus.
- Melakukan konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan atau pun suplemen.
Cara Meredakan Gejala
Jika Anda mengalami lichen planus pada kulit, ada beberapa langkah yang dapat meredakan gejala seperti:
- Cuci area yang terkena dengan air hangat biasa. Hindari menggunakan sabun atau sabun mandi yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang sensitif.
- Jika lichen planus terjadi pada kulit kepala, cobalah mencuci rambut dari atas wastafel atau bak mandi untuk menghindari kontak langsung antara sampo dan area yang terkena.
- Gunakan produk emolien atau pelembab yang sesuai untuk merawat ruam. Produk ini dapat membantu melembapkan kulit dan mengurangi rasa gatal.
Jika lichen planus terjadi pada area alat kelamin, beberapa langkah berikut dapat membantu meredakan gejalanya:
- Untuk meredakan gatal dan bengkak, Anda dapat mengompres area yang sakit dengan kantong kacang polong beku yang dibungkus dengan handuk teh bersih.
- Hindari menggunakan pakaian ketat atau celana ketat yang dapat memperburuk iritasi pada area yang terkena.
Untuk meredakan lichen planus yang mempengaruhi mulut, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:
- Sikat gigi dengan hati-hati dua kali sehari untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gusi Anda.
- Hindari makanan yang asin, pedas, atau asam jika menyebabkan rasa sakit atau iritasi pada mulut Anda.
- Hindari alkohol dan obat kumur yang mengandung alkohol, karena dapat memperburuk gejala lichen planus pada mulut.
Penting untuk mengingat bahwa langkah-langkah ini hanya bertujuan untuk meredakan gejala lichen planus di rumah. Jika gejala Anda memburuk atau tidak membaik setelah beberapa waktu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Pengobatan Lichen Planus
Meskipun belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan lichen planus secara permanen, ada beberapa opsi pengobatan yang dapat membantu mengurangi gejala dan mengendalikan penyakit. Pilihan pengobatan atau saran dari dokter dapat meliputi:
- Obat-obatan topikal: Dokter mungkin meresepkan krim atau salep kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan menghilangkan gatal pada lesi kulit. Salep kalsineurin dapat untuk mengobati lesi yang terjadi di area sensitif, seperti kelamin.
- Obat oral: Dalam kasus yang lebih parah, dokter dapat meresepkan obat kortikosteroid dalam bentuk tablet atau obat imunosupresan seperti metotreksat atau siklosporin untuk mengendalikan reaksi autoimun.
- Terapi cahaya ultraviolet (UV) dapat membantu mengurangi peradangan pada kulit dan mempercepat penyembuhan lesi. Terapi cahaya PUVA (psoralen plus ultraviolet A) adalah salah satu bentuk terapi cahaya yang umum.
- Perawatan mulut dan genital: Untuk lichen planus oral, dokter mungkin meresepkan obat kumur kortikosteroid atau obat topikal lainnya. Untuk lichen planus genital, salep kortikosteroid atau krim imunosupresan.
- Perubahan gaya hidup: Menghindari pemicu yang diketahui, seperti stres, cedera fisik, dan konsumsi makanan pedas atau asam, dapat membantu mengurangi gejala lichen planus.
Lakukan lah pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter kulit terdekat jika terdapat ruam atau benjolan kecil di kulit, atau pun bercak putih dimulut yang muncul secara tiba-tiba dan tanpa penyebab yang belum jelas.
Sangat menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih awal guna untuk meminimalisir terjadinya komplikasi lainnya.
Sumber:
- Mayoclinic.org. Lichen Planus. Diakses pada 09 Juni 2023, dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lichen-planus/symptoms-causes/syc-20351378
- Nhs.uk. Lichen Planus. Diakses pada 09 Juni 2023, dari https://www.nhs.uk/conditions/lichen-planus/