Herpes Simplex – Gejala Penyebab dan Pengobatan

Diposting pada
Herpes Simplex

Herpes simplex adalah penyakit yang diakibatkan oleh virus yang menyerang mulut, kulit, dan alat kelamin, selain itu kulit melepuh dan terasa sakit pada otot. Virus herpes simplex dikategorikan dalam 2 tipe: tipe 1 (HSV-1 atau herpes oral) dan tipe 2 (HSV-2 atau herpes genital).

HSV-1 menyebabkan luka (kadang-kadang disebut demam lepuh atau luka dingin) di sekitar mulut dan bibir. HSV-1 dapat menyebabkan herpes genital, namun sebagian besar kasus herpes genital disebabkan oleh HSV-2. Sementara itu, HSV-2 menyebabkan orang yang terinfeksi mungkin memiliki luka di sekitar alat kelamin atau dubur.

Data Kasus Infeksi

Penyakit ini dapat menyerang baik pria maupun wanita dengan frekuensi yang relatif serupa. Menurut data yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO), diperkirakan terdapat sekitar 536 juta orang yang terinfeksi HSV-2 di seluruh dunia pada tahun 2003 dalam rentang usia 15-49 tahun.

Risiko terkena infeksi virus herpes simpleks lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria, dengan perkiraan sekitar 315 juta wanita terinfeksi dibandingkan dengan 221 juta pria. Jumlah individu yang terinfeksi cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya usia, khususnya pada rentang usia 25-39 tahun.

Pada tahun 2003, terdapat sekitar 236 juta kasus infeksi HSV-2 pada kelompok usia 15-49 tahun di seluruh dunia, dengan 12,8 juta di antaranya melibatkan wanita dan 10,8 juta melibatkan pria.

Penyebab Herpes Simplex

Penyebab herpes simplex adalah virus herpes simplex (HSV) yang sangat menular dan dapat berpindah dari satu orang ke orang lainnya melalui kontak langsung.

Virus HSV-1 yang ditularkan melalui sekresi mulut atau luka pada kulit, dapat menyebar melalui ciuman atau barang yang digunakan bersama-sama, seperti sikat gigi atau peralatan makan. Seringnya melakukan kegiatan seksual dengan cara oral, herpes genitalis juga dapat disebabkan oleh virus HSV-1 dan herpes oral oleh HSV-2.

Gejala Herpes Simplex

Tanda dan gejalanya dapat terlihat dari timbulnya beberapa lepuh berisi air yang berkelompok di atas ruam yang kemerahan, seringkali disertai dengan nyeri, gatal dan rasa terbakar. Saat lepuh pecah, akan meninggalkan luka kemerahan yang kemudian akan kering menjadi krusta atau koreng dan akhirnya sembuh.

Virus herpes simplex memiliki kemampuan untuk berada dalam keadaan tidak aktif dalam tubuh selama jangka waktu tertentu. Namun virus ini bisa kembali aktif dan memicu timbulnya gejala herpes genital.

Dengan kata lain, setelah gejala dari infeksi pertama menghilang, bukan berarti virus juga menghilang dari tubuh. Akan tetapi, virus itu kemungkinan masih bersembunyi di sel saraf dan dapat menjadi aktif kembali saat kekebalan tubuh rendah.

Bagi orang yang baru pertama kali terinfeksi herpes, mungkin tidak akan menyadari adanya gejala-gejala tertentu. Akibatnya, orang tersebut tidak tahu bahwa tubuh telah terinfeksi virus herpes. Berikut adalah gejala herpes genitalis, di antaranya:

  1. Sensasi rasa nyeri, gatal, atau geli di sekitar daerah genital atau daerah anal
  2. Rasa nyeri saat membuang air kecil
  3. Terasa sakit di punggung bagian bawah
  4. Demam
  5. Kehilangan nafsu makan
  6. Kelelahan
  7. Terdapat cairan yang keluar dari vagina

Diagnosis Herpes Simplex

Sering kali, penampilan herpes ini memiliki tampilan yang khas dan tidak membutuhkan pengujian untuk mendiagnosis penyakit. Namun jika kurang yakin, herpes simplex dapat didiagnosis dengan tes DNA dan kultur virus.

Dokter kelamin akan mengambil sampel cairan dari luka melepuh yang muncul. Untuk mengetahui apakah menderita herpes genitalis atau tidak, sampel ini akan dibawa dan diteliti di laboratorium. Selain tes dengan menggunakan sampel cairan luka herpes, keberadaan antibodi terhadap virus herpes juga bisa diperiksa melalui tes darah.

Pengobatan Herpes Simplex

Biarpun tidak ada obat untuk herpes ini, perawatan dapat meringankan gejalanya. Sementara itu, beberapa obat tertentu dapat mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan dan Anda bisa datang ke Klinik kami untuk meringankan gejala tersebut.

Kalau gejala infeksi tidak terlalu parah, konsumsi obat antivirus mungkin tidak diperlukan.  Sebagai gantinya, dokter akan menyarankan pasien untuk meredakan gejala yang muncul dengan perawatan mandiri di rumah.

Klinik Raphael adalah sebuah klinik yang berlokasi di Bekasi. Klinik ini merupakan pusat dari pengobatan kulit dan kelamin yang memiliki keunggulan tempat yang terjaga privasinya dengan biaya berobat yang terjangkau dan memiliki fasilitas yang memadai dalam melakukan praktek ataupun pengobatannya. Klinik Raphael juga membuka pelayanan kesehatan untuk pengobatan penyakit menular seksual untuk pria maupun wanita.

Lokasi : Jl. MH. Thamrin No. 17, Cibatu, Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat 17520.

Konsultasi Online

Baca juga : Trikomoniasis – Penyebab, Tada dan Pengobatannya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *