Kista bartholin merupakan kantong berisi cairan jernih yang terbentuk diakibatkan karena tersumbatnya kelenjar bartholin. Kelenjar bartholin sendiri adalah sepasang kelenjar berbentuk oval yang berukuran 0,5 cm. Kelenjar ini letaknya berada di sisi bawah kanan kiri arah jam 4 dan 8 pada bibir vagina seseorang, dan tidak teraba.
Kelenjar bartholin dapat menghasilkan cairan pelumas yang dapat membantu mengurangi rasa sakit selama seseorang berhubungan seksual. Kemudian cairan ini akan mengalir dari kelenjar bartholin ke saluran bagian bawah depan vagina dan masuk ke dalam vagina.
Pelumas akan menumpuk saat ada penyumbatan lendir di saluran ini. Apabila didiamkan atau dibiarkan, penumpukan tersebut akan menyebabkan saluran melebar dan kista bartholin terbentuk. Reaksi sistem imunitas terhadap agen infeksi bakteri ini juga dapat menyebabkan penyumbatan dan abses berikut.
Daftar Isi
Penyebab Kista Bartholin
Cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar Bartholin mengalir melewati saluran langsung menuju vagina. Saluran yang tersumbat akan menampung kelebihan cairan kemudian berkembang menjadi kista. Kista Bartholin dapat makin membesar setelah berhubungan seksual karena penambahan cairan yang diproduksi kelenjar Bartholin saat terjadi hubungan seksual.
Berikut beberapa contoh bakteri yang dapat menyebabkan penyumbatan atau abses antara lain:
- Neisseria gonorrhoeae, yang menyebabkan gonore (kencing nanah), penyakit yang ditularkan melalui kontak seksual.
- Chlamydia trachomatis, yang menyebabkan klamidia, penyakit yang dapat ditularkan melalui seks vaginal, anal dan oral.
- Escherichia coli, yang dapat mempengaruhi suplai air dan menyebabkan kolitis hemoragik, yaitu gastroenteritis yang terjadi pada stain tertentu usus besar.
- Streptococcus pneumoniae, penyakit yang dapat menyebabkan pneumonia dan infeksi telinga tengah.
Gejala Kista Bartholin
Pembesaran kista tidak akan menimbulkan gejala jika tidak menimbulkan infeksi lanjutan. Namun, kista bartholin akan menimbulkan gejala jika terjadi infeksi akut. Berikut beberapa gejala yang akan timbul yang diakibatkan karena nfeksi akut pada kista bartholin, diantaranya:
- Keberadaan kista bartholin yang tidak terinfeksi berbentuk benjolan tanpa rasa sakit dan teraba lunak. Kista biasanya ditemukan tanpa sengaja pada waktu dilakukan pemeriksaan rutin pada daerah panggul.
- Bila terjadi infeksi, ukuran kista Bartholin bias membesar dalam kurun waktu beberapa jam atau hari. Infeksi menyebabkan pembengkakan pada kista disertai dengan munculnya nanah (abses) dan terasa sakit. Hal tersebut menyebabkan penderita kesulitan untuk duduk, berjalan, atau berhubungan seksual.
- Terasa nyeri saat melakukan buang air kecil atau saat berhubungan seksual.
- Dinding kista berwarna kemerahan dan mengalami inflamasi (peradangan).
- Dapat menimbulkan penipisan dinding kista di area yang berwarna lebih putih.
- Terasa nyeri saat berjalan atau duduk.
- Menyebabkan bengkak pada area sekitar vagina.
- Demam.
Faktor Resiko Terkena Kista Bartholin
Penyebab utama penyumbatan saluran biasanya tidak diketahui dengan pasti, walaupun bakteri memiliki peran lebih besar. Tetapi, ada beberapa faktor resiko yang meningkatkan seseorang mengalami penyakit kista bartholin, berikut adalah faktor resikonya yaitu:
- Seseorang yang aktif secara seksual
- Berusia antara 20 hingga 30 tahun
- Trauma fisik di sekitar area yang terkena
- Pernah menjalani operasi vulva atau vagina
Diagnosis Kista Bartholin
Dokter kelamin akan melakukan wawancara tentang riwayat medis, pemeriksaan fisik pelvis, dan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan sekret vagina untuk melihat adanya penyakit menular seksual. Pada orang postmenopausal atau yang berusia lebih dari 40 tahun direkomendasikan untuk melakukan biopsi untuk memeriksa adanya sel-sel kanker.
Pencegahan Kista Bartholin
Kista Bartholin dapat dicegah dengan memulai kebiasaan selalu menjaga kebersihan area sekitar alat kelamin dengan baik. Selain itu anda disarankan dengan menggunakan kondom ketika melakukan hubungan intim untuk menghindari infeksi menular seksual dan terinfeksi kista bartholin.
Penanganan Kista Bartholin
Umumnya, jika tidak menimbulkan gejala maka penyakit kista bartholin tidak memerlukan penanganan khusus. Tetapi harus diperhatikan jika kista bartholin menunjukkan gejala dan cukup mengganggu maka terdapat beberapa pilihan pengobatannya yang dapat dilakukan, seperti:
Berendam dalam air hangat
Kegiatan berendam ini dilakukan beberapa kali dalam sehari selama 3 sampai 4 hari dapat membantu kista yang kecil untuk pecah dan terdrainase dengan sendirinya.
Drainase surgical
Jika kista terinfeksi atau sangat besar maka dapat dilakukan drainase surgikal. Drainase ini dapat dilakukan dengan bius lokal atau sedasi. Pada prosedur ini, dokter membuat insisi kecil sehingga cairan bisa keluar. Dokter lalu menaruh kateter kecil pada insisi tersebut dan membiarkannya disana sampai kurang lebih 6 minggu agar drainase dapat dilakukan secara tuntas.
Antibiotik
Pada kista yang terinfeksi, antibiotik diperlukan untuk membunuh bakteri, terutama jika kista terbukti terinfeksi oleh patogen yang merupakan penyebab penyakit menular seksual. Namun, jika abses sudah terdrainase secara tuntas maka dokter seringkali tidak perlu meresepkan antibiotik
Marsupialisasi kista
Suatu prosedur yang mana cairan dikeluarkan dengan cara mengiris kista, lalu menjahit ujung pada kulit sekitarnya agar kista tetap terbuka untuk mencegah terbentuknya kista baru. Prosedur ini dapat dikombinasikan dengan pemasangan kateter.
Prosedur pengangkatan kelenjar Bartholin
Operasi pengangkatan ini membutuhkan bius umum sebelum dilakukan pengangkatan kelenjar Bartholin.
Sebaiknya hindari aktivitas seksual selama proses penyembuhan atau sesuai dengan anjuran dokter. Gunakan pembalut selama kateter masih terpasang, karena nanah akan terus mengalir seiring dengan hilangnya infeksi. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah timbulnya kista atau infeksi berulang serta infeksi yang menyebar ke darah dan seluruh tubuh (sepsis).
Klinik Raphael adalah sebuah klinik yang berlokasi di Bekasi. Klinik ini merupakan pusat dari pengobatan kulit dan kelamin yang memiliki keunggulan tempat yang terjaga privasinya dengan biaya berobat yang terjangkau dan memiliki fasilitas yang memadai dalam melakukan praktek ataupun pengobatannya. Klinik Raphael juga membuka pelayanan kesehatan untuk pengobatan penyakit menular seksual untuk pria maupun wanita.
Baca juga : Klinik Pengobatan Gonore di Bekasi