Cytomegalovirus – Gejala Penyebab dan Pengobatan

Diposting pada
Cytomegalovirus

Cytomegalovirus (CMV) adalah bagian dari kelompok virus herpes yang yang dapat bertahan lama juga mengakibatkan penyakit herpes simplex atau cacar air. Penularan virus ini dapat melalui cairan tubuh seperti air liur, air mani dan air susu.

Sebenarnya virus cytomegalovirus ini tidak terlalu berbahaya jika menginfeksi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang bagus. Namun sebaliknya jika menginfeksi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah maka gejalanya bisa muncul seperti HIV/AIDS. Orang yang terinfeksi HIV/AIDS lalu ia terinfeksi virus cytomegalovirus, maka infeksinya terjadi pada bagian mata (retinitis) yang bisa menyebabkan kebutaan.

Gejala Cytomegalovirus

Pada orang dengan keadaan sistem kekebalan tubuh yang kuat infesi virus cytomegalovirus ini tidak menyebabkan gejala yang serius sehingga mereka tidak mengetahuinya. Namun ketika gejala itu muncul dapat berupa demam, cepat merasa lelah dan terjadi pembengkakan pada kelenjar.

Untuk orang yang sedang mengidap penyakit HIV/AIDS dan diabetes infeksi virus cytomegalovirus dapat menimbulkan gejala yang serius. Jika tidak segera diobati virus ini akan cepat menyebar keseluruh tubuh. Gejalanya seperti :

  1. Penglihatan mulai pudah bahkan sampai mengalami kebutaan.
  2. Diare.
  3. Sakit pada tenggorokan ketika menelan.
  4. Bintik hitam pada sudut pandang mata bergerak (floaters).
  5. Kesemutan pada dasar tulang yang menyebabkan sulit berjalan.

Penyebab Cytomegalovirus

Virus cytomegalovirus ini dapat bertahan dalam waktu yang lama pada tubuh orang yang terinfeksi. Penularannya dapat melalui beberapa cara seperti :

  1. Kontak langsung dengan penderita.
  2. Hubungan seksual.
  3. Transplantasi organ.
  4. Cairan tubuh.
  5. Saat proses melahirkan.

Baca juga : Herpes Varicella Zoster atau Cacar Air

konsultasi

Komplikasi Infeksi Cytomegalovirus

Komplikasi yang dapat terjadi dari terinfeksi virus cytomegalovirus ini berbeda pada setiap orangnya, hal tersebut tergantung dari kondisi kesehatanya. Untuk orang yang mengidap penyakit HIV/AIDS atau diabetes lebih beresiko mengalami komplikasi karena sistem kekebalan tubuh mereka lemah. Untuk itu ketahui beberpa komplikasi dari penyakit cytomegalovirus seperti :

  1. Penglihatan menjadi buram bahkan sampai mengalami kebutaan
  2. Gangguan disistem pencernaan
  3. Gangguan pada saraf (enseflitis)
  4. Pneumonia

Bayi yang terinfeksi virus cytomegalovirus dari ibunya ketika proses melahirkan dapat menyebabkan komplikasi :

  1. Pendengaran menghilang
  2. Kejang
  3. Penglihatan terganggu
  4. Gangguan pada otot
  5. Penurunan fungsi intelektual

Cara Mencegah Infeksi Cytomegalovirus

Ada beberapa upaya yang dapat kita lakukan sebagai cara untuk pencegahan infeksi virus cytomegalovirus diantaranya :

  1. Cucilah tangan atau bagian tubuh setelah melakukan kontak dengan orang yang sudah terinfeksi.
  2. Gunakan kondom saat melakukan hubungan seksual.
  3. Sebelum melakukan trasnfusi darah konsultasikan dahulu pada dokter.
  4. Hindari barang-barang yang sudah dipakai oleh orang yang terinfeksi.

Pengobatan Infeksi Cytomegalovirus

Orang yang terinfeksi namun ia mempunyai sistem kekebalan tubuh yang baik pengobatan infeksi ini tidak terlalu perlu dilakukan. Infeksi virus cytomegalovirus dapat sembuh dengan sendirinya dengan membutuhkan waktu sampai 3 minggu.

Namun sebaliknya jika virus ini menginfeksi pada orang yang mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lemah atau pada bayi, pengobatan perlu dilakukan. Tujuan dari pengobatan ini adalah untuk melemahkan virus sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya komplikasi yang lebih parah.

Pengobatan yang dilakukan tentunya harus sesuai dengan kondisi yang sedang dirasakan oleh orang yang terinfeksi. Obat yang diberikan biasanya obat antivirus seperti valganciclovir atau ganciclovir yang bertujuan untuk memperlambat penyebaran virusnya. Obat ini juga dapat diberikan pada orang yang telah melakukan transplantasi organ tubuh sebagai upaya pencegahan penularan.

Saran Pengobatan

Obat yang umumnya diberikan adalah obat antivirus. Obat ini tidak bisa membunuh virus CMV secara menyeluruh. Tetapi, obat ini dapat memperlambat perkembangan virus dalam tubuh, sehingga bisa meredakan gejala dan mengurangi risiko timbulnya komplikasi.

Pada bayi yang mengalami gangguan akibat infeksi CMV, obat antivirus ini dapat berpotensi meningkatkan kemampuan pendengaran dan menghambat penurunan perkembangan yang berisiko ditimbulkan oleh infeksi CMV.

Namun, obat antivirus ini memiliki dampak negatif yang signifikan dan belum teruji secara efektif dalam mengobati CMV bawaan. Selain itu, penggunaan obat antivirus ini terbatas hanya pada bayi yang menderita CMV bawaan.

Pengobatan anti-virus diperlukan pada pasien, dengan:

  • Bayi dengan kongenital CMV
  • Pasien dengan sistem imunuitas tubuh yang lemah
  • Pasien yang menjalani transplantasi stem cell

Jika anda merasakan gejala-gejala seperti yang dijelaskan sebelumnya jangan ragu untuk berkonsultasi (gratis) via whatsapp, kami akan memberikan solusi terbaik.

konsultasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *