Herpes bibir (herpes labialis) merupakan penyakit infeksi pada bibir atau mulut yang penyebabnya oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1). Penyakit ini gejalanya seperti adanya luka lepuh pada bibir, gusi dan juga pada lidah.
Infeksi herpes bibir umumnya menular melalui ciuiman atau dengan berbagi alat makanan. Orang yang sudah pernah mengalami herpes bibir lalu sembuh, suatu saat akan mungkin muncul kembali.
Karena infeksi virus herpes dapat tinggal dan menetap seumur hidup dalam tubuh seseorang.
Penyebab herpes selain karena infeksi virus herpes tipe 1, herpes bibir juga akibat virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2) yaitu virus herpes yang menyebabkan herpes kelamin.
Kondisi ini dapat terjadi akibat adanya seks melalui mulut (oral seks) kepada penderita herpes genital sehingga virus herpes akan berkembang pada mulut.
Daftar Isi
Penyebab Herpes Bibir
PenyebabhHerpes bibir oleh adanya infeksi virus herpes simpleks tipe-1 (HSV-1). Penyebab penularan paling umum dari penyakit ini karena kontak langsung dengan luka, air liur serta permukaan mulut bagian dalam.
Virus ini masih tergolong dalam keluarga virus herpes yang juga bisa menyebabkan penyakit herpes zoster dan cacar air.
Lebih jelasnya, berikut ini yang menjadi penyebaran virus herpes simpleks tipe-1 seperti:
- Dari ibu ke bayi pada saat proses melahirkan.
- Mencium orang lain, termasuk anak-anak juga bayi.
- Saling tukar alat makan, lipstik, atau alat cukur dengan orang yang terinfeksi.
- Menyentuh luka lepuh pada mulut penderita, kemudian tidak sengaja tanpa mencuci tangan menyentuh bibir sendiri.
Faktor Resiko Herpes Bibir
Herpes bibir dapat menular pada semua orang, namun memang infeksi ini lebih sering terjadi pada remaja dan anak-anak.
Resiko penularan juga dapat terjadi pada orang dewasa yang mempunyai daya tahan tubuh lemah.
Berikut beberpa faktor yang dapat meningkatkan penularan infeksi herpes bibir, seperti:
- Demam
- Stress yang berlebih
- Kurangnya istirahat
- Penderita HIV/AIDS
- Daya tahan tubuh sedang lemah
Gejala Akibat Herpes Bibir
Gejala penyakit herpes bibir umumnya muncul 2 sampai 12 hari setelah terinfeksi virus herpes. Pada beberapa kasus, efek dari virus ini tidak menimbulkan gejala sama sekali.
Jika infeksi ini menimbulkan gejal, biasanya menyebabkan luka lepuh pada bibir atau sekitar mulut. Perlu kamu perhatikan sebelum luka ini muncul, terdapat beberapa gejala pada bibir, seperti:
- Gatal
- Nyeri
- Kesemutan
- Panas seperti terbakar
Penderita herpes bibir gejalanya juga mirip dengan gejala flu biasa, seperti:
- Demam
- Nyeri otot
- Sakit tenggorokan
- Pembengkakan pada kelenjar getah bening
Setelah beberapa gejala muncul, kemudian barulah luka lepuh akan muncul dengan tanda:
- Muncul secara bergerombolan.
- Terdapat cairan kemerahan di sekitarnya.
- Setelah beberapa hari, luka akan mengering dan berkerak.
- Muncul dalam mulut yaitu pada lidah, langit-langit mulut dan pipi bagian dalam.
Perlu kamu perhatikan bahwa gejala dari herpes bibir ini dalam infeksi satu tahun pertama bisa beberapa kali mengalami kekambuhan. Kemudian dalam tahun-tahun berikutnya lebih jarang kambuh karena dalam tubuh mulai terbentuknya antibodi untuk virus HSV-1.
Diagnosis Herpes Bibir
Umumnya dokter akan menetapkan diagnosis dengan melakukan tanya jawab terkait gejala dan riwayat kesehatan. Setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terutama pada luka pada bibir.
Dengan pemeriksaan luka pada bibir ini biasanya dokter sudah bisa menentukan diagnosis dari infeksi herpes bibir. Namun untuk memastikan dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan penunjang lainnya seperti:
- Kultur virus, guna mendeteksi adanya virus HSV-1.
- Tes tzanck, untuk mendeteksi keberadaan virus HSV-1.
- Tes PCR, untuk mendeteksi virus HSV-1 dengan pemeriksaan sampel luka pada bibir.
Komplikasi Akibat Herpes Bibir
Terjadinya komplikasi akibat infeksi herpes bibir sebenarnya cukup jarang terjadi. Namun kemungkinan terjadinya komplikasi tetap saja ada. Karena herpes bibir dan mulut ini dapat menyebar dari mulut ke bagian tubuh lainnya.
Berikut 3 contoh penyebaran infeksi herpes bibir seperti:
- Mata (herpes mata) yang bisa menyebabkan gangguan penglihatan.
- Jari yang terjadi karena anak-anak yang sedang terinfeksi virus herpes bibir mempunyai kebiasaan menggigit jari.
- Meluas ke bagian kulit lain pada penderita yang mempunyai penyakit eksim atau dermatitis atopik.
Kapan Harus Memeriksakan ke Dokter?
Segera lakukan pemeriksaan diri ke dokter kulit terdekat jika Anda mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan. Apalagi gejala disertai dengan kondisi seperti:
- Daya tahan tubuh lemah.
- Gejala sudah menyebar ke mata.
- Luka lepuh yang tak kunjung membaik setelah 10 hari.
- Area luka melebar dan menyebabkan nyeri yang tambah parah.
- Bengkak disertai rasa nyeri pada gusi dan juga mulut.
Konsultasi dengan Klinik Raphael Cikarang jika Anda merasakan gejala-gejala yang sudah disebutkan di atas. Segera hubungi dokter kami untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat dalam mengatasinya.
Hubungi dan konsultasi online dokter Klinik Raphael di nomor WhatsApp 0813-9625-4650 (gratis). Yuk konsultasi dengan dokter Klinik Raphael sekarang!
Pengobatan Herpes Bibir
Pengobatan ini tidak bisa menghilangkan virus dalam tubuh. Hanya bertujuan untuk mengurangi tingkat keparahan, mempersingkat waktu gejala saat penyakit kambuh.
Jenis obat yang biasa digunakan untuk mengobari herpes bibir ini biasanya dalam bentuk infus, krim, salep dan tablet.
Obat tersebut biasanya mengandung antivirus seperti acyclovir, valacyclovir, famciclovir dan penciclovir.
Untuk membantu mengatasi masalah nyeri bisa menggunakan obat
Itulah artikel tentang ciri-ciri herpes bibir yang perlu kita ketahui agar penyularan dan penyebabnya dapat dicegah sedini mungkin.