Bahaya seks bebas pada remaja – Seks bebas pada remaja merupakan salah satu masalah sosial yang sudah sering terjadi. Kondisi ini banyak terjadi di kalangan remaja di negara manapun, termasuk salah satunya di Indonesia. Sangat perlu untuk diketahui, ada beberapa dampak yang diakibatkan dari adanya seks bebas pada remaja, diantaranya seperti kehamilan yang tidak diinginkan dan juga infeksi menular seksual.
Perhatian semua orang selalu teralihkan ketika membicarakan remaja. Bukan hanya karena perubahan fisik yang dialami remaja, tetapi juga karena perubahan non fisik yang sarat dengan potensi, gejolak, dan kedinamisan.
Remaja laki-laki yang suaranya telah berubah, yang memiliki jakun, atau yang mulai tumbuh, sedangkan pada wanita payudara menunjukkan perubahan fisik. Sedangkan perubahan non fisik seperti pertumbuhan mental, ketidakstabilan emosi, dan pembentukan karakter sering terlihat sebagai akibat dari gejala yang terwujud dalam perilaku mereka.
Tahapan itu disebut sebagai proses pencarian jati diri dan pemahaman diri, penilaian terhadap peran dan posisi seseorang di lingkungannya. Dalam proses pencarian jati diri ini para remaja membutuhkan sikap kemandirian dalam menentukan sikap.
Daftar Isi
Faktor yang Mempengaruhi Seks Bebas
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seorang remaja melakukan aktivitas seks bebas. Berikut 4 faktornya yang kami kutif dari jurnal website uny.ac.id, seperti:
- Industri pornografi. Sejauh mana penyebaran film pornografi berdampak signifikan terhadap bagaimana pola perilaku seksual di kalangan remaja berkembang. Sekarang semua orang dengan mudah dapat mengakses informasi termasuk tentang film dewasa.
- Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Banyak informasi kesehatan reproduksi yang salah, yang dapat berdampak pada pola aktivitas seksual yang tidak sehat dan berisiko.
- Pengalaman masa kecil. Temuan penelitian menunjukkan bahwa remaja yang memiliki pengalaman seksual yang tidak menyenangkan saat masih anak-anak lebih mungkin terlibat dalam hubungan seks di usia muda dan memiliki beberapa pasangan seksual.
- Pembinaan keagamaan. Remaja yang berkomitmen pada praktik keagamaannya lebih mampu menahan godaan seks bebas daripada mereka yang tidak.
Dr. Boyke Dian Nugraha mengklaim bahwa maraknya penyebaran gambar dan VCD porno secara bebas, kurangnya pemahaman tentang nilai-nilai agama, salah paham tentang cinta, dan ketidaktahuan kaum muda hanyalah beberapa faktor yang menyebabkan seks bebas.
Untuk itulah pentingnya remaja mengetahui tentang makna dari cinta dan sekolah wajib mengajarkan tentang kurikulum kesehatan reproduksi.
Bahaya Seks Bebas pada Remaja
Anak remaja yang akan beranjak dewasa umumnya memiliki rasa ingin tahi dalam mencoba hal baru lainnya. Oleh karena itu, edukasi tentang bahayanya seks bebas pada remaja sangat penting dilakukan sejak dini. Dengan adanya edukasi tentang seks bebas, mereka dapat terhindar dari perilaku seks bebas dan juga dari bahayanya.
Berikut ini beberapa bahaya akan seks bebas pada remaja yang harus diketahui, antara lain:
Remaja yang melakukan seks bebas sangat rentan untuk terkena infeksi menular seksual. Hal ini akan lebih tinggi apabila sering berganti-ganti pasangan seksual dan juga tidak menggunakan kondom.
Tertular penyakit HIV
Risiko terkena infeksi menular seksual akibat melakukan seks bebas dapat berlanjut menjadi penularan HIV. Risiko terinfeksi HIV sangat tinggi pada orang yang terinfeksi IMS lainnya. HIV sendiri dapat ditularkan memalui cairan dari penis, vagina dan juga anus. Kondisi tersebut juga berpotensi menular melalui danya luka di mulut ataupun area tubuh lainnya.
Terkena penyakit kanker
Umumnya remaja perempuan yang sering berganti-ganti pasangan seksual lebih berisiko mengalami kanker pada serviks. Sedangkan itu remaja yang sering melakukan seks oral, berisiko tinggi terkena kanker pada mulut dan juga kanker tenggorokan.
Terjadi kehamilan yang tidak diinginkan
Melakukan seks bebas juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hamil di usia muda. Kehamilan ini umumnya bukan suatu hal yang diinginkan remaja. Kondisi ini dikarenakan tubuh remaja yang belum optimal untuk menanggung kehamilan, sehingga membutuhkan perhatian khusus. Bahaya tersebut dapat saja berlanjut pada komplikasi pada saat kehamilan yang sangat rentan terjadi.
Depresi pasca persalinan
Selain dari bahaya kehamilan yang tidak diinginkan, hal ini masih dapat berlanjut pada adanya depresi pasca persalinan. Kondisi ini semakin parah jika mereka belum siap dengan kondisi yang akan dijalani nanti. Jika terjadi depresi tentunya dapat mengganggu proses merawat bayi yang baru lahir dan juga menghambat perkembangan remaja yang sehat.
Bisa terjadi putus sekolah dan gangguan kesehatan mental
Remaja yang mengalami dampak ini, sangat kecil untuk menyelesaikan sekolah. Selain itu juga, dampak lainnya yang akan mereka hadapai yaitu masalah finansial dan juga tekanan lain yang berdampak buruk baik itu secara mental dan juga fisik.
Kemungkinan remaja akan merasa sendiri dan juga terisolasi, terutama jika mereka tidak mendapatkan dukungan dari orang-orang sekitarnya dan juga keluarga.
Penyakit yang Menyerang Pelaku SeksBbebas
Seks bebas sering dikaitkan dengan perilaku seksual yang menimbulkan risiko IMS yang signifikan, atau penyakit menular seksual. IMS ini menyebar dari satu orang ke orang lain selama segala jenis aktivitas seksual, termasuk anal, oral, dan vagina.
Ada berbagai jenis penyakit menular seksual yang dapat menginfeksi pelaku seks bebas, antara lain:
- Chlamydia, yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis.
- Treponema pallidum, bakteri penyebab sifilis, sering dikenal sebagai penyakit raja singa.
- Kencing nanah atau gonore adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae.
- Infeksi jamur
- Kutil kelamin
- Kulit, mukosa, dan saraf manusia adalah sasaran virus herpes simplex.
- Gejala hepatitis B termasuk kelelahan, mual, muntah, perut tidak nyaman, demam, dan diare.
- Human Immunodeficiency Virus (HIV), yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, menyebabkan HIV/AIDS, yang bermanifestasi sebagai penyakit.
Diatas merupakan hal-hal yang harus diketahui terkait bahaya seks bebas pada remaja. Adanya peran orangtua dan juga guru sangat penting terkait memberikan edukasi dan juga pendidikan seks bebas sejak dini. Hal ini dapat mencegah remaja untuk melakukan perilaku seks bebas.