Kanker serviks adalah keganasan atau kanker yang terjadi pada leher rahim (serviks) pada bagian terendah dari rahim dan menonjol ke vagina. Kanker serviks terjadi pada saat sel normal pada serviks berubah menjadi sel kanker.
Perubahan ini biasanya memakan waktu sekitar 10 – 15 tahun. Puncak reproduktif wanita adalah pada usia 30 – 50 tahun, sehingga jika seorang wanita terkena kanker serviks maka mereka akan mengalami gangguan kualitas hidup baik dari psikisnya, fisik dan kesehatan seksual.
Selain itu, dampak sosial ekonomi misalnya masalah finansial keluarga, pendidikan anak dan suasana kehidupan keluarga.
Penyebab kanker serviks ialah virus bernama Human Papilloma Virus (HPV) tipe 16, 18, 45, 31 dan 52.
Penularan non seksual dapat terjadi, misalnya melalui penggunaan bersama pakaian yang terkontaminasi dalam jangka waktu yang lama. Pada umumnya, infeksi bisa bertahan selama 8 bulan dan kemudian menghilang.
Tetapi, sesudah 2 tahun ditemukan sekitar 10 % wanita masih membawa virus yang aktif dalam vagina dan serviks.
Daftar Isi
Faktor Resiko Kanker Serviks
Faktor resiko mengalami penyakit kanker serviks merupakan hal yang penting untuk dipahami oleh setiap wanita. Salah satu faktor utama yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks adalah infeksi virus HPV (Human Papillomavirus), terutama dari jenis tertentu.
Faktor pendukung lainnya seperti:
- Perokok
- Pola hidup tidak sehat
- Menikah pada usia muda
- Kehamilan yang sering terjadi
- Memiliki banyak pasangan seksual
- Sedang terinfeksi penyakit menular seksual
- Menggunakan kontrasepsi oral dalam jangka waktu yang panjang
Oleh karena itu, pemahaman akan faktor-faktor ini serta upaya pencegahan yang tepat sangatlah penting dalam menangani kanker serviks.
Biasanya, infeksi HPV dan pada stadium awal berlangsung tanpa adanya gejala. Akan tetapi, ketika sudah mengalami progresifitas atau stadium lanjut maka gejala yang dapat timbul seperti:
- Perdarahan yang terjadi melalui vagina.
- Keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau.
- Nyeri panggul dan sakit atau tidak bisa buang air kecil.
Baca juga: Pemeriksaan kolposkopi untuk deteksi kanker serviks
Pengobatan Kanker Serviks
Pada tahap lanjut, pengobatan kanker serviks dapat melibatkan berbagai metode seperti radioterapi, kemoterapi, pembedahan atau bahkan histerektomi.
Penjelasan terkait metode pengobatan kanker serviks tersebut akan dibahas diuraian selanjutnya
Radioteriapi
Radioterapi pada tahap awal kanker serviks untuk membunuh sel kanker yang tersisa atau mengecilkan tumor sebelum operasi. Umumnya, prosedur radioterapi juga dapat dikombinasikan dengan operasi maupun kemoterapi tergantung dengan tingkat keparahannya.
Kemoterapi
Kemoterapi atau prosedur pengobatan kanker, termasuk kanker serviks untuk membantu menghancurkan sel kanker yang menyebar ke bagian tubuh lainnya. Prosedur ini sebagai pengobatan tunggal maupun berbarengan dengan radioterapi.
Pembedahan atau operasi
Operasi kanker serviks ini hanya bisa dilakukan pada stadium awal saja missal stadium I. Metode operasinya ialah untuk menghilangkan jaringan kanker tersebut.
Imunoterapi
Terapi ini juga sedang diteliti untuk memberikan alternatif yang lebih efektif dalam mengatasi kanker serviks. Mengobati kanker serviks dengan metode imunoterapi bertujuan untuk melawan pertumbuhan sel kanker dengan merangsang sistem imunitas atau kekebalan tubuh.
Histerektomi (pengangkatan rahim)
Metode histerektomi atau mengangkat rahim hanya ketika kanker sudah terdeteksi dalam kondisi yang parah atau stadium lanjut. Pasien yang sudah melalui prosedur ini sudah tidak dapat hamil kembali dan mengalami menopause lebih awal, walaupun usianya belum mencapai 45 tahun.
Pilihan pengobatan kanker serviks ini biasanya menyesesuaikan dengan kondisi pasien berdasarkan beberapa pertimbangan, seperti:
- Usia pasien
- Jenis dan stadium kanker (stadium awal atau stadium lanjut)
- Kondisi kesehatan pasien secara umum (penyakit penyerta, konsumsi obat secara rutin, dan fungsi organ-organ tubuh pada pasien)
Pentingnya dukungan psikologis dan sosial juga tak boleh Anda abaikan dalam perjalanan pengobatan. Selain itu, perubahan gaya hidup seperti menerapkan pola makan sehat dan menghindari kebiasaan merokok juga dapat membantu dalam meningkatkan kualitas hidup pasien.
Dengan perawatan yang tepat dan dukungan yang kuat, wanita pada usia lanjut yang mengidap kanker serviks dapat menjalani perjalanan pengobatan kanker serviks dengan lebih baik.