Chancroid adalah salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Seperti herpes genital dan sifilis, chancroid merupakan faktor transmisi dan akuisisi infeksi HIV. Penyakit ini ditandai dengan adanya ulkus (luka terbuka) pada daerah kemaluan dan sekitarnya. Klinik Raphael akan membatu anda dalam mempelajari tentang gejala penyakit chancroid.
Daftar Isi
Apa penyebab Chancroid
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang disebut Haemophilus Ducreyi. Bakteri ini menyerang jaringan di daerah kelamin sehingga menghasilkan luka terbuka yang disebut sebagai chancroid atau ulkus mole.
Ulkus ini dapat berdarah atau mengeluarkan cairan yang mengandung bakteri dan dapat ditularkan melalui hubungan seksusal baik itu oral, anal ataupun vaginal. Chancroid juga dapat menyebar melalui kontak kulit langsung dengan penderita.
Bagaimana tanda dan gejala Chancroid
Pada pria dan wanita gejala chancroid berbeda, namun biasanya gejala mulai timbul 4-7 hari setelah berhubungan seksual. Adapun perbedaannya, sebagai berikut :
Gejala chancroid pada pria
Adanya benjolan kecil dan merah pada penis yang dapat berubah menjadi luka terbuka (ulkus) dalam waktu 1-2 hari. Ulkus dapat terbentuk pada setiap area kelamin, termasuk penis dan skrotum. Ulkus ini biasanya nyeri.
Gejala chancroid pada wanita
Gejala utama adalah terbentuknya empat benjolan atau lebih dengan lokasi beragam, mulai dari labia (bibir vagina), anus, dan paha. Jika sudah terbentuk ulkus, bisa terasa terbakar dan nyeri terutama saat berhubungan seksual dan buang air kecil atau besar.
Selain gejala utama di atas, ada beberapa gejala lain yang dapat dialami baik oleh pria maupun wanita, antara lain:
- Ukuran ulkus bervariasi dengan diameter berkisar 0,5-5 cm.
- Bagian tengah ulkus lunak dan berwarna abu-abu kekuningan, berbatas tegas, kadang berbau tidak enak.
- Jika tersentuh ulkus mudah berdarah.
- Ulkus dapat terbentuk pada daerah anus jika berhubungan seksual melalui anus.
- Di rea yang berdekatan, jika bersentuhan maka akan terbentuk ulkus juga pada area yang tersentuh oleh ulkus tersebut (disebut kissing ulcer).
- Nyeri saat berhubungan seksual atau buang air kecil.
- Bengkak pada daerah lipat paha (biasanya hanya salah satu sisi paha). Terkadang jika kelenjar getah bening di area tersebut membesar dapat pecah dan membuat saluran keluar melalui kulit, sehingga keluar nanah pada kulit.
Bagaimana Chancroid Didiagnosa
Diagnosis chancroid dapat ditegakkan melalui pemeriksaan fisik di daerah genital, termasuk pemeriksaan kelenjar getah bening di pangkal paha. Untuk memastikan diagnosis, diperlukan juga kultur (pembiakan kuman melalui media khusus) dari bakteri H. ducreyi, yang diperoleh dengan mengambil sampel cairan dari luka.
Dalam melakukan pemeriksaan, dokter harus memastikan bahwa tidak ada penyebab lain dari luka terbuka pada area genital, seperti sifilis dan herpes simpleks.
Bagaimana Cara Pencegahan Chancroid
Adapun beberapa cara dalam mencegah terjadinya Chancroid, seperti yang dibawah ini :
- Memakai kondom saat berhubungan seksual.
- Tidak berganti-ganti pasangan.
- Pasangan penderita juga sebaiknya diperiksa oleh dokter, terutama bila melakukan hubungan seksual dengan penderita dalam kurun 10 hari terakhir.
- Sirkumsisi (sunat) pada pria.
Bagaimana Pengobatan Chancroid
Berikut adalah beberapa pengobatan yang biasa digunakan untuk ulkus mole:
- Obat-obatan. Dokter dapat meresepkan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab luka. Antibiotik dapat membantu mengurangi kemungkinan jaringan parut seiring sembuhnya ulkus.
- Operasi: Dokter dapat mengeluarkan cairan dari abses besar dan menyakitkan di kelenjar betah bening dengan jarum atau melalui operasi. Ini mengurangi pembengkakan dan nyeri karena ulkus sembuh tetapi dapat menyebabkan sedikit luka parut di tempat tersebut.
Gejala biasanya berkurang 3-7 hari setelah pengobatan. Waktu untuk penyembuhan tergantung pada besarnya ulkus. Ulkus yang besar bisa membutuhkan waktu sampai >2 minggu untuk sembuh total.
Infeksi ini dapat sembuh tanpa meninggalkan bekas luka jika diobati dengan baik. Namun jika pengobatan tidak adekuat, ulkus dapat bertahan beberapa minggu sampai berbulan-bulan (biasanya 1-3 bulan).
Selain itu, dapat timbul komplikasi, seperti abses besar di lipat paha, infeksi sekunder (tambahan) bakteri lain, atau fimosis (kondisi yang biasanya dialami oleh pria yang belum/tidak disunat, dimana kulup penis melekat pada kepala penis).